Alami Masalah Ekonomi, Garuda Indonesia Dinilai Bisa Bertahan Hingga Tahun 2024 Saja

- 20 Juli 2020, 20:07 WIB
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia /

2. Pendapatan Garuda menurun 90 persen

Maskapai pelat merah ini mengalami kondisi keuangan yang bisa dikatakan tidak baik. Dirut Garuda, Irfan, mengungkapkan bahwa penurunan pendapatan perusahaan ini mencapai 90 persen yang diakibatkan oleh Covid-19.

"Jadi, persoalan di Garuda hari ini adalah revenue (pendapatan, red) turun sampai 90 persen, jadi tinggal 10 persen," ujar Irfan.

3. Hutang Garuda tembus Rp 32 triliun

Garuda Indonesia saat ini tercatat dengan total hutang mencapai Rp 32 triliun yang diakibatkan dari hutang usaha beserta pajak senilai US$905 juta dan hutang pinjaman kepada bank sebesar US$1,313 miliar.

Selain itu, pihaknya juga telah memproyeksikan kerugian tahun ini mencapai US$1,1 miliar atau setara Rp15,8 triliun.

"Saldo hutang usaha dan pinjaman bank per 1 Juli 2020 totalnya 2,2 miliar dolar (AS), ini terdiri dari US$905 juta operasional, pinjaman jangka pendek US$668 juta, dan pinjaman jangka panjang US$645 juta. Dari US$645 ada pinjaman sukuk US$500 juta yang sudah kita berhasil negosiasi dan extend jadi Juni 2023," lanjut Irfan.

Baca Juga: Keterangan Dinilai Berbeda Polisi Periksa Kembali Suci Kekasih Yodi Prabowo

4. 49 Boeing dan 4 Airbus ditunda kedatangannya

Adanya kasus pengadaan pesawat ini diketahui sejak 2011-2015 lalu. Airbus terlibat memberi suap untuk memuluskan pembelian pesawat dari perusahaannya.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkini