Ahli Kriminolog Tidak Yakin dengan Dugaan Polisi Soal Yodi Prabowo Depresi dan Bunuh Diri

- 31 Juli 2020, 08:15 WIB
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi /

KABAR BESUKI - Kasus tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo masih dengan sebuah polemik. Beberapa waktu yang lalu, Polda Metro Jaya telah umumkan hasil penyelidikannya. Diketahui bahwa Yodi Prabowo ditemukan tak bernyawa di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Juli 2020 lalu.

Polisi juga telah melakukan konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta pada Sabtu, 25 Juli 2020, pihak kepolisian membuat kesimpulan sementara bahwa Yodi diduga sangat kuat melakukan aksi bunuh diri.

Baca Juga: Tips dan Cara Agar Daging Kambing Tidak Alot dan Bau Prengus

 

Namun, beberapa pihak masih belum mempercayai dugaan penyebab tewasnya Yodi. Hal tersebut turut dirasakan oleh Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Hamidah Abdurrahman.

Sebelumnya artikel ini telah tayang di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam judul Pertanyakan Hasil Penyelidikan Editor Metro TV, Ahli Kriminolog: Kesimpulan Depresi Gimana Dapetnya?, Hamidah mengaku heran dengan adanya dugaan kuat bahwa Yodi melakukan aksi bunuh diri.

Hamidah juga belum meyakini dengan dugaan pihak kepolisian yang mengatakan kemungkinan adanya depresi hingga membuat editor Metro TV tersebut melakukan aksi nekatnya dengan bunuh diri.

"Keputusan polisi atas almarhum Yodi sungguh mengejutkan. Kesimpulan depresi bagaimana mendapatkan," kata Hamidah pada Rabu 29 Juli 2020.

Diketahui sebelumnya pihak polisi menemukan transaksi keuangan yang dilakukan Yodi di RS Pusat Nasional Umum Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta Pusat.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkini