Sebagaimana diketahui berdasarkan data rilis resmi BKPM RI, pada periode Januari – Juni 2020 ini, total investasi (PMA dan PMDN) di Jatim senilai 51 Triliun yang terdiri dari PMA sebesar Rp. 12,5 Trilliun dan PMDN sebesar Rp. 38,4 Trilliun.
Sementara itu Khofifah juga menyampaikan bahwa Pasuruan menempati posisi tertinggi di Jawa Timur untuk investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nilai Rp. 2,6 Trilliun.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis, 6 Agustus 2020: Leo dan Libra Akan Ada Seseorang yang Menyatakan Perasaannya
Sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) Pasuruan berada di posisi ke-4 dengan nilai Rp. 3,3 Trilliun.
“Saya ingin sampaikan menurut data yang dirilis BKPM bahwa pertumbuhan in vestasi semester I Januari – Juni tahun 2020 ; bahwa investasi PMDN di Pasuruan saat ini tertinggi di Jawa Timur, yaitu senilai Rp. 2,6 Trilliun dan untuk investasi PMA di Pasuruan ini nomor empat di Jatim dengan nilai Rp. 3,3 Trilliun,” katanya.
Dari dua indikasi di atas, Khofifah menyimpulkan bahwa para investor masih menaruh kepercayaan untuk menanamkan modalnya di Jawa Timur khususnya di Pasuruan di tengah masa sulit seperti saat ini.
“Artinya bahwa kultur Industri di Jawa Timur ini mendapatkan atensi untuk investasi yang cukup bagus baik PMDN maupun PMA,” simpulnya.
Oleh sebab itu dirinya meminta semua pihak untuk terus bersinergi dan terus berupaya menangani Covid-19, mencegah penyebarannya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Menurutnya semua itu dilakukan demi menjaga iklim investasi yang sudah cukup baik dan memulihkan perekonomian di Jawa Timur.
“Semuanya harus berseiring, suasana yang kondusif harus kita bangun, bagaimana kita juga bisa membangun good corporate governance dan hari ini seluruhnya harus berseiring dengan menjaga protokol Kesehatan,” pungkasnya.