9 Klub Mundur dari European Super League, Salah Satu Pendirinya Akui Ada Sejumlah Klub yang Ingin Bergabung

22 April 2021, 11:20 WIB
Ilustrasi European Super League /Rianti S/REUTERS/ Dado Ruvic/Illustration

KABAR BESUKI - Setelah menerima kecaman dari berbagai pihak, sejumlah klub yang awalnya ikut bergabung dengan Super League sebagai klub pendiri akhirnya hengkang dari pembuatan Liga Super Eropa tersebut.

Beberapa klub yang telah mengundurkan diri diantaranya seluruh enam klub dari Liga Premier Inggris yaitu Chelsea, Manchester City, Liverpool, Manchester United, Arsenal, dan kemudian Tottenham Hotspurs pada Selasa 20 April 2021.

Keesokan harinya pada Rabu 21 April, Atlético Madrid dan Internazionale juga memutuskan untuk minggat dari rencana Super League, yang kemudian disusul oleh Milan.

Baca Juga: Singapura Melaporakan Kluster Kasus Positif COVID-19 Baru, Kementerian: Pasien Sudah Divaksin Dua Kali

Mengenai . sejumlah klub raksasa dari turnamen kontroversial ini, salah satu pendiri Super League sekaligus ketua Juventus, Andrea Agnelli akhirnya buka suara.

Ia mengatakan kepada Reuters jika breakaway tidak akan bisa dilanjutkan setelah sembilan klub memutuskan untuk mengundurkan diri.

"Terus terang dan jujur tidak, ternyata bukan itu masalahnya," kata Agnelli sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Reuters.

Baca Juga: Ini Fakta Menarik Tentang Bahan Dapur MSG, Ternyata Bukan Penyebab Otak Menjadi Lemot..

Namun ia tetap bersikeras dan yakin jika sepak bola Eropa perlu dilakukan perubahan dan tidak menyesali rencananya membuat Liga Super tersebut. Ia juga mengatakan jika Super League harusnya akan menciptakan persaingan terbaik di dunia.

"Saya tetap yakin akan keindahan proyek itu. Namun sesungguhnya... Maksud saya, saya kira proyek itu sudah tidak berjalan sekarang," ungkapnya.

Baca Juga: Konsumsi Bawang Mentah dan Garam Bisa Ubah Positif COVID-19 Menjadi Negatif Hanya 15 Menit [Cek Fakta]

Agnelli juga mengatakan jika ada sejumlah klub lain yang siap bergabung dengan Liga Super sebelum 6 tim Inggris mengundurkan diri, namun ia tidak menyebutkan klub mana saja yang ingin bergabung.

"Saya tidak akan mengatakan berapa banyak klub yang menghubungi saya hanya dalam 24 jam, menanyakan apakah mereka bisa bergabung,” katanya.

Katanya, sejumlah klub tersebut menanyakan apa yang bisa mereka lakukan agar diterima dalam Super League tersebut.

Ia merasa jika pemerintah Inggris, terutama PM Boris Johnson, telah menghalang-halangi pembentukan breakaway tersebut, serta mendorong enam klub Inggris yang menjadi pendiri untuk segera mundur dari Super League.

Baca Juga: Gairahkan Daya Beli Nasional, Kemendag Ajak Masyarakat Ramaikan Kembali Pusat Perbelanjaan

"Saya memiliki spekulasi sejauh itu jika enam tim tersebut memisahkan diri dan mengancam EPL (liga primer Inggris), politik akan melihatnya sebagai serangan terhadap Brexit dan skema politik mereka," katanya.

Hingga kini masih tersisa tiga tim yang belum mundur dari rencana breakaway tersebut. Juventus menjadi satu-satunya klub dari Serie A yang tersisa, serta Real Madrid dan Barcelona jug masih bertahan dengan rencana Super League ini.

Sejak pengumuman oleh para pendiri European Super League yang dilakukan pada Minggu 18 April memperoleh tanggapan negatif dari sejumlah pihak yang berasal dari berbagai pihak.

UEFA dan FIFA bahkan mengancam akan memblokir para pemain dari klub pendiri Super League hingga tidak diperbolehkan untuk membela timnas di ajang pertandingan sepak bola dunia.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler