Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 Disebut Bisa Rugikan Klub, Akmal Marhali: Rp25 Miliar Bukanlah Uang yang Kecil

- 10 Desember 2021, 16:00 WIB
Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 Disebut Bisa Rugikan Klub, Akmal Marhali: Rp25 Miliar Bukanlah Uang yang Kecil.
Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 Disebut Bisa Rugikan Klub, Akmal Marhali: Rp25 Miliar Bukanlah Uang yang Kecil. /Instagram.com/@borneofc.id

KABAR BESUKI - Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menyebut kisruh hak siar BRI Liga 1 antara PT MNC Vision Networks dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bisa merugikan klub.

Akmal Marhali meminta raibnya uang senilai Rp25 miliar dari total Rp39 miliar yang telah disetorkan oleh MNC Vision Networks kepada LIB atas hak siar BRI Liga 1 untuk televisi berbayar satelit (eksklusif) dan IPTV (non-eksklusif) agar segera diusut tuntas.

Akmal Marhali juga menemukan kejanggalan terhadap klaim dari pihak kuasa hukum LIB yang mengaku bahwa kliennya baru menerima uang Rp14 miliar dari MNC Vision Networks.

"Kasus dana hak siar PT MNC Vision Networks kepada PT LIB harus diusut tuntas, karena ini menyangkut penggelapan dana yang sangat besar, di mana PT MNC sudah menyetorkan dana sebesar Rp39 miliar tetapi PT LIB baru mendapatkan dana sebesar Rp14 miliar," kata Akmal Marhali sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Official iNews pada Jumat, 10 Desember 2021.

Baca Juga: Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 Dinilai Rugikan MNC Vision Networks, Erwiyantoro Sebut PSSI Bobrok

Akmal Marhali menyebut kisruh hak siar BRI Liga 1 bisa merugikan klub karena uang Rp25 miliar yang raib bukanlah nilai yang kecil.

Pasalnya, banyak klub yang masih kesulitan untuk menggaji pemainnya karena terhambatnya pencarian dana bagi hasil hak siar BRI Liga 1 dari LIB.

"Artinya ke mana dana Rp25 miliar tersebut? Ini yang menjadi pertanyaan karena dana Rp25 miliar bukanlah uang yang kecil buat klub-klub Liga 1 sebanyak delapan belas klub," ujarnya.

Baca Juga: Kisruh Hak Siar BRI Liga 1, Hotman Paris Sebut Hal Ini Bisa Jadi Skandal Besar Sepak Bola Indonesia

Menurut Akmal Marhali, dana sebesar Rp25 miliar yang raib tersebut sangat berarti bagi klub peserta BRI Liga 1 apabila LIB mengelolanya secara bertanggung jawab.

Dia memperkirakan, dari angka Rp25 miliar tersebut masing-masing klub akan memperoleh sebanyak Rp1,2 miliar.

Dengan asumsi perhitungan tersebut, sebuah klub dapat menggaji pemainnya setidaknya untuk periode dua bulan.

"Dana Rp25 miliar kalau dibagikan kepada delapan belas klub, masing-masing akan mendapatkan Rp1,2 miliar. Ini bisa menggaji para pemain mereka selama dua bulan," ucapnya.

Baca Juga: Hotman Paris Didesak Usut Tuntas Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 Karena Rugikan Pelanggan MNC Vision Networks

Kerugian akibat kisruh hak siar BRI Liga 1 antara MNC Vision Networks dan LIB tak hanya berdampak pada pelanggan yang telah membeli paket berlangganan, namun juga merembet kepada klub yang berhak atas bagi hasil dari keuntungan hak siar.

Atas dasar tersebut, Akmal Marhali meminta agar klub peserta BRI Liga 1 selaku pemegang saham mayoritas LIB mempertanyakan raibnya uang Rp25 miliar dari kontrak dengan MNC Vision Networks.

"Inilah yang kemudian klub-klub harus mempertanyakan kepada direksi PT LIB, ke mana uang Rp25 miliar yang hilang dari kontrak dengan MNC?," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Youtube Official iNews


Tags

Terkait

Terkini