Baca Juga: Kolonel Garda Revolusi Iran Mati Tertembak di Teheran, Ulah Israel?
Reformasi termasuk menaikkan upah minimum dan peraturan baru yang menurut otoritas dirancang untuk melindungi pekerja, termasuk dari tekanan panas.
Qatar mendapat kecaman keras dari kelompok hak asasi manusia atas perlakuannya terhadap pekerja migran, yang bersama dengan orang asing lainnya merupakan bagian terbesar dari populasi negara itu.
Bintang sepak bola terkenal seperti manajer Inggris Gareth Southgate telah menyuarakan keprihatinan atas hak asasi manusia dari beberapa penggemar yang bepergian ke Qatar, terutama wanita dan penggemar LGBT+.
Seperti yang diketahui, homoseksualitas adalah ilegal di Qatar.
Ada kekhawatiran atas status perempuan, beberapa di antaranya membutuhkan izin dari kerabat laki-laki untuk menikah, bekerja di pekerjaan pemerintah dan bepergian ke luar negeri.
Penyelenggara turnamen menekankan bahwa semua orang, terlepas dari orientasi seksual atau latar belakang mereka, diterima di Qatar, sambil juga memperingatkan penggemar agar tidak menunjukkan kasih sayang di depan umum.
Qatar mengatakan sistem tenaga kerjanya masih dalam proses, dan membantah laporan Amnesty International 2021 bahwa ribuan pekerja migran masih dieksploitasi.***