Varian Delta Covid-19 Disebut Berasal dari Jaringan 5G Sebagai Senjata Senyap dan Depopulasi, Simak Faktanya

27 Agustus 2021, 14:56 WIB
Varian Delta Covid-19 Disebut Berasal dari Jaringan 5G Sebagai Senjata Senyap dan Depopulasi, Simak Faktanya /Rokhim Aji Riyanto/Facebook

KABAR BESUKI – Baru-baru ini viral di media sosial sebuah unggahan yang mengklaim bahwa varian delta Covid-19 sebenarnya adalah radiasi jaringan 5G.

Postingan tersebut diunggah oleh akun Facebook Rokhim Aji Riyanto pada 8 Agustus 2021 pukul 14:37 waktu setempat.

Dalam unggahannya, pemilik akun juga menampilkan gambar ilustrasi tower jaringan 5G.

Baca Juga: Ustadz Yahya Waloni Ditangkap Polisi Atas Kasus Penodaan Agama, Refly Harun: Semoga tak Ditahan

Dalam narasi unggahan tersebut pemilik akun menuliskan narasi seolah varian delta dari Covid-19 yang mematikan adalah radiasi dari jaringan 5G.

Ia juga mengklaim bahwa varian delta adalah sebuah narasi yang dibangun agar masyarakat percaya bahwa varian delta Covid-19 lah yang berbahaya.

“Narasinya di bangun dulu kalau Delta itu berbahaya,” tulisnya dikutip Kabar Besuki dari akun Rokhim Aji Riyanto.

Baca Juga: Ustadz Hilmi Heran Mengapa Ustadz Yahya Waloni Ditangkap Polisi: Apakah Itu Termasuk Penistaan Agama?

Tak hanya itu, ia juga mengklaim bahwa ketika tower 5G sudah berdiri, senjata tersebut akan dimainkan dan rakyat akan menyangka bahwa varian delta Covid-19 yang berbahaya, namun menurutnyayang terjadi adalah pancaran radiasi sinyal 5G.

“Setelah rakyat dunia percaya dan tower tower 5G sudah berdiri di seluruh dunia baru senjata ini di mainkan, rakyat makin yakin kalau ada varian Delta yang berbahaya. Padahal itu Radiasi sinyal 5G,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga mengklaim bahwa pemasangan tower 5G merupakan agenda pengurangan penduduk dunia atau depopulasi serta tower 5G itu disebut senjata senyap.

“Depopulation Agenda silent weapon,” pungkasnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Nilai Presiden Jokowi 'Cemas' di Balik Manuver Gandeng PAN dalam Koalisi

Penjelasan:

Melansir Kabar Besuki dari laman resmi Kominfo, klaim dari unggahan tersebut dapat dipastikan adalah klaim yang tidak memiliki dasar ilmiah.

Hal ini karena, nama Delta dalam foto tower tersebut merupakan identitas Delta Group atau Delta Power Solutions, sebuah bisnis infrastruktur Taiwan yang didirikan pada 1971. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan Covid-19.

Kesimpulan:

Oleh karena itu ,fakta membuktikan bahwa unggahan tersebut tidak benar dan dapat dikategorikan sebagai berita palsu atau hoaks.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Kominfo Facebook Rokhim Aji Riyanto

Tags

Terkini

Terpopuler