[HOAX] Pakar Keuangan Amerika Sebut Pinjol Ramai Peminat di Negara yang Pemimpinnya Suka Ngutang

27 Oktober 2021, 11:58 WIB
[HOAX] Pakar Keuangan Amerika Sebut Pinjol Ramai Peminat di Negara yang Pemimpinnya Suka Ngutang /Camboja/Facebook

KABAR BESUKI - Tengah beredar sebuah informasi di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa pakar keuangan Amerika menyebut pinjaman online (pinjol) ramai peminat di negara-negara yang pemimpinnya suka ngutang.

Informasi tersebut diunggah oleh akun Facebook Camboja pada 21 Oktober 2021, pukul 21.18 WIB.

Adanya postingan tersebut mengundang reaksi 13 komentar, 158 like, dan 27 kali dibagikan. Adapun narasinya sebagaimana berikut:

"Pakar Keuangan Amerika Menyebut Pinjaman Online Ramai Peminat di Negara-Negara yang Pemimpinnya Suka Ngutang”

Lantas, benarkah pakar keuangan Amerika menyebut pinjol ramai peminat di negara-negara yang pemimpinnya suka ngutang?

Baca Juga: [HOAX] Diangkat Langsung oleh Jokowi, Ahok Akhirnya Jadi Plt Gubernur DKI Jakarta

Penjelasan:

Setelah ditelusuri Kabar Besuki, gambar yang tercatut dalam unggahan Facebook tersebut mirip dengan artikel yang diunggah oleh laman www.georgeschool.org.

Dalam artikel unggahan laman www.georgeschool.org, wanita di dalam gambar adalah Lael Brainard’79, seorang ekonom sekaligus anggota Dewan Gubernur Federal Reserve.

Pembahasan dalam artikel berjudul "Lael Brainard ’79 Helps Lead Main Street Lending" yakni terkait program pinjaman jalan utama federal yang merupakan pinjaman $600 miliar kepada perusahaan kecil dan menengah yang dirugikan oleh pandemi Covid-19 (terutama yang terlalu besar untuk memenuhi syarat di bawah Program Perlindungan Gaji).

Program pinjaman Main Street akan bergantung pada bank untuk membantu menyaring pelamar dan mempertahankan 5% dari pinjaman di neraca mereka. Departemen Keuangan, sementara itu, akan menawarkan $75 miliar tunai untuk program tersebut, dan menerima pukulan pertama atas kerugian apa pun. Dana tersebut adalah bagian dari pot $ 500 miliar yang ditetapkan oleh Undang-Undang CARES senilai $ 2,2 triliun yang disahkan bulan lalu.

Fakta selanjutnya, artikel yang diunggah oleh www.georgeschool.org juga sudah tayang pada Sabtu, 7 Novermber 2020 silam.

Baca Juga: Kritik Pedas Rencana Tes PCR Sebagai Syarat Wajib Semua Transportasi, Said Didu: Ini Jelas Kongkalikong

Kesimpulan:

Dengan adanya unggahan yang mengklaim bahwa pakar keuangan Amerika menyebut pinjol ramai peminat di negara-negara yang pemimpinnya suka ngutang adalah hoax atau menyesatkan.***

 

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Turnback Hoax Facebook georgeschool.org

Tags

Terkini

Terpopuler