Perdana Menteri Malaysia Kritik Pedas Sekolah di Indonesia Terlalu Banyak Pelajari Agama, Cek Fakta Ini

- 21 Februari 2021, 15:50 WIB
Mahathir Mohammad
Mahathir Mohammad /Antara

KABAR BESUKI - Dunia media sosial dihebohkan dengan gambar yang berisikan klaim pertnyataan Mahathir Mohammad tentang pelajar Indonesia akan tertinggal dalam penguasaan sains akibat terlalu banyak mempelajari agama.

Diketahui, hal tersebut tengah diunggah dari akun Facebook bernama Satrio Wudho. Adapun isi di dalam unggahan tersebut yakni:

Ini kata paman tetangga sebelah lho…

“PELAN-PELAN anak-anak sekolah negeri di Indonesia akan tertinggal dalam penguasaan sains. Umurnya habis untuk ayat-ayat dan daoa, belajar soal haram, dosa, bidadari, menghitung pahala, mencari dalil, memikirkan akerat. Setelah kalah bersaing lalu memusuji pemerintah dan mendirikan negara syariah sebagai solusinya..” ( Mahatir Muhammad )”.

Baca Juga: Pandemi Tidak Boleh Halangi Pendidikan Anak Usia Dini, Ini Alasannya

Faktanya, tidak ditemukan sama sekali atas pernyataan Mahathir Mohammad terkait anak Indonesia akan tertinggal dalam sains karena sibuk mempelajari agama, namun ditemukan jejak digital terkait kritik Mahathir Mohammad terhadap sistem pendidikan di negaranya, Malaysia.

Dan sebenarnya kritikan tersebut disampaikan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad dalam acara makan malam tahunan almamater Sultan Abdul Hamid Collage (SAHC). 

Ketika itu, ia mengatakan bahwa pendidikan Malaysia akan diperbaiki dengan mengurangi fokus pada pelajaran agama.

Sistem pendidikan yang terlalu terfokus pada pelajaran agama akan membuat siswa tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan.

Baca Juga: Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Bisa Jadi Alasannya Salah Satu dari 4 Hal Ini!

Mahathir juga mengatakan bahwa sistem pendidikan Malaysia banyak menghasilkan cendikiawan agama atau ulama. Tapi, ketika terlalu banyak ulama, mereka selalu berbeda pendapat satu sama lain, dan menyesatkan pengikutnya. Karena itu, Mahathir ingin kurikulum sekolah diubah. Mahathir juga menekankan pentingnya kemahiran dalam bahasa Inggris.

Adanya klaim di media sosial terkait pernyataan Mahathir Mohammad yang tengah diunggah di Facebook termasuk konten hoax dan sesat, hal ini sebagaimana di telusuri oleh turnbackhoax.***

 

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkini