KABAR BESUKI - Tengah beredar di media sosial terkait tangkapan layar yang mengklaim sebuah grafik tingkat imunitas atau kekebalan tubuh dengan narasi dampak vaksinasi Covid-19.
Tangkapan layar tersebut dicatutkan sebuah narasi yang menyebut tingkat kekebalan tubuh atau antibodi dalam tubuh seseorang yang telah divaksin Covid-19 menurun, pada 15 Maret 2021.
Menurut pesan tersebut, penyebab seseorang terinfeksi Covid-19 karena antibodi menurun dalam beberapa hari sebelum vaksinasi dosis kedua.
Baca Juga: Heboh Video Viral Oknum Jaksa Terima Suap Kasus Rizieq Shihab, Kejagung Ungkap Hal Ini
Penjelasan:
Faktanya, tangkapan layar tersebut merupakan berita yang menyesatkan atau hoax. Grafik yang mengklaim sebagai antibodi seseorang menurun setelah menerima vaksin Covid-19 tidak benar adanya.
Dalam penelusuran gambar grafik tersebut tidak merujuk pada data terbaru terkait vaksinasi Covid-19.
Nyatanya, grafik tersebut hanya merujuk pada satu halaman blog pada 2017 dan Januari 2020. Dan juga tidak merujuk terkait vaksinasi Covid-19.
Dikutip dari laman ANTARA, juru bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan antibodi pada seseorang yang disuntik vaksin COVID-19 baru muncul 60 persen.
"Kemudian setelah 14 hari, disuntik lagi dosis kedua. Antibodi yang muncul bisa 99 persen," kata Siti Nadia.