Sebanyak 377 dari 100 Ribu Orang Meninggal Setelah Divaksin COVID-19 [Cek Fakta]

- 16 April 2021, 12:33 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19
Ilustrasi vaksin COVID-19 /Pixabay/geralt

KABAR BESUKI - Heboh, berita di Akun Facebook yang menyebut data itu berasal dari laporan WHO yang bocor.

Bahwasanya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tentang 377 dari 100 ribu orang meninggal setelah divaksin COVID-19.

Berikut sedikit kutipan dari unggahan berikut:
"Menurut studi keamanan WHO yang bocor, jika mereka menghentikan vaxxing, minimal 377 dari setiap 100 ribu orang yang seharusnya disuntik secara fatal akan hidup".

Baca Juga: Jasa Pembuatan Website Banyuwangi Lengkap dengan Nomor Telephone

Baca Juga: Beredar Postingan Di Facebook, Ada Casino Halal di Arab Saudi? [Cek Fakta]

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Sebesar 422,6 Miliar Dolar AS atau Tumbuh Lebih Tinggi 4 Persen

Namun, apakah benar klaim data dari WHO tentang jumlah kematian akibat vaksin COVID-19 tersebut?

Tangkapan layar hoaks WHO sebut setiap 377 dari 100 ribu orang meninggal setelah divaksin
Tangkapan layar hoaks WHO sebut setiap 377 dari 100 ribu orang meninggal setelah divaksin (Facebook)

Ternyata, dari penjelasannya WHO juga telah memberikan pernyataan data tersebut tidak pernah ada.

Lembaga tersebut menambahkan, "vaksin, seperti semua obat, dapat memiliki efek samping. Pemberian vaksin didasarkan pada analisis risiko versus manfaat".

Pada akhir Maret 2021, WHO merilis laporan yang merinci cara untuk memprioritaskan kemanana vaksin. Laporan itu juga mengatakan vaksin COVID-19 aman dan efektif.

Baca Juga: Jasa Pengiriman Barang Banyuwangi Lengkap Beserta Nomor Telephone

Baca Juga: Jarang Diketahui, Menahan Bersin Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh Salah Satunya Kerusakan Pembuluh Darah

Baca Juga: Harga Emas Kian Meroket, Berikut Ini Update Terbaru Harga Emas Antam per Tanggal 16 April 2021

Berdasarkan klarifikasi fakta Reuters berjudul Fact Check-The WHO did not say 377 out of every 100,000 people die from COVID-19 vaccines menyebut kabar itu adalah informasi salah.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x