Vaksin COVID-19 Berbasis mRNA adalah Terapi Gen untuk Mutasi Virus, ‘Tolak Vaksin’ Ini Faktanya

- 16 April 2021, 16:34 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Prasetyo bagus /Pixabay

Salah satu relawan dokter Covid-19 di Indonesia, dr. Muhamad Fajri Adda’i, menyatakan bahwa vaksin yang berbasis mRNA menggunakan protein dari virus yang tidak aktif.

Vaksin yang mengandung protein tersebut disuntikkan ke dalam tubuh manusia, yang kemudian membentuk antibodi dan sel-sel imun lain agar dapat melawan virus yang masuk dalam tubuh.

Lebih lanjut, melansir dari artikel dw.com berjudul “Coronavirus vaccines: Fake news and myths go viral”, Institut Paul-Ehrlich, Institut Federal untuk Vaksin dan Biomedis, memberi penjelasan bahwa integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan karena perbedaan struktur kimianya.

Baca Juga: Rumah Bersalin Bantuan Hibah Pemerintah Jepang di Sarongan Banyuwangi Mulai Dibangun

Selain itu, belum ada penelitian yang membuktikan mRNA yang bereaksi dalam tubuh setelah divaksinasi, mengubah DNA manusia.

Selain itu, dikutip dari situs resmi Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin mRNA adalah jenis vaksin baru untuk melindungi seseorang dari penyakit menular.

Vaksin mRNA mengajarkan sel tubuh manusia cara untuk membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh.

Baca Juga: Seorang Pria Curi Jeruk 359 Kg Berhasil Diamankan Warga dan Empat Orang DPO, Total Rugi Rp3 Jutaan

Vaksin mRNA tidak menggunakan virus hidup yang menyebabkan Covid-19. Mereka pun tidak mempengaruhi atau berinteraksi dengan DNA manusia dengan cara apa pun, karena mRNA tidak pernah memasuki inti sel, yang merupakan tempat penyimpanan DNA (materi genetik).

Berdasarkan penelusuran informasi tersebut, klaim bahwa vaksin berbasis mRNA hanya untuk mutasi virus adalah klaim yang menyesatkan dan hoax.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Terkini

x