[HOAX] Vaksin yang Mengkode Protein Spike 'Tanduk' Jauh Tidak Bermanfaat Dibandingkan Vaksin Virus Utuh

- 18 September 2021, 16:15 WIB
[HOAX] Vaksin yang Mengkode Protein Spike 'Tanduk' Jauh Tidak Bermanfaat Dibandingkan Vaksin Virus Utuh
[HOAX] Vaksin yang Mengkode Protein Spike 'Tanduk' Jauh Tidak Bermanfaat Dibandingkan Vaksin Virus Utuh /PIXABAY/qimono
KABAR BESUKI - Meskipun sudah tidak lagi menjadi headline diberita-berita Indonesia, namun perkembangan dari Covid-19 masih menjadi isu menarik bagi masyarakat.
 
Beragam berita muncul, mulai dari varian baru hingga vaksinasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah.
 
Bahkan ada sebagian warga yang sengaja tidak melakukan vaksinasi dikarenakan takut akan bahaya kematian.
 
Bahaya tersebut sebetulnya hanya isapan jempol belaka. Vaksin tidak akan mematikan seseorang, justru akan menambah kebal terhadap virus Covid-19.
 
Semua pihak diwajibkan untuk melakukan vaksinasi, tanpa terkecuali. Tua, muda, semua harus mengikuti vaksinasi tersebut.
 
Namun kenyataanya banyak hoax di masyarakat yang dapat menggoyahkan keyakinan dari individu untuk melakukan vaksin, salah satunya adalah: 
 
Apakah benar vaksin yang mengkode protein Spike (tanduk) jauh tidak bermanfaat dibandingkan vaksin dengan virus utuh.
 
Berikut ini penjelasan tersebut, seperti dilansir Kabar Besuki dari Instagram @faktacovid19.id

1. Tidak ada bukti ilmiah vaksin dengan sel virus utuh yang dimatikan (seperti Sinovac dan Sinopharm) pasti lebih mempan daripada vaksin yang mengode protein spike (misalnya vaksin dengan basis mRNA seperti Moderna dan Pfizer atau viral vector seperti Astra Zeneca).

2. Bukti ilmiah menyatakan SEMUA vaksin yang ada di Indonesia masih mempan terhadap varian baru termasuk varian delta walau memang sedikit berkurang efektivitasnya.
Baca Juga: Suntik Vaksin Sinovac Disebut Bisa Sebabkan Lumpuh Wajah, Ini Penjelasan Ahli

3. Walaupun vaksin jenis mRNA atau viral vector hanya menstimulasi pembentukan protein tanduk (spike protein), protein ini merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pengenalan virus oleh sistem imun sehingga virus dapat dinetralkan dengan tujuan mencegah gejala sekaligus mencegah kondisi infeksi berat jika terinfeksi.

4. Sebaiknya tidak memilih-milih vaksin karena Kita harus mengejar secepat mungkin program vaksinasi agar semakin luas cakupannya sehingga semakin banyak orang terlindungi dengan harapan segera terbentuk kekebalan kelompok. 
 
Ambil kesempatan yang ada agar segera divaksin dengan vaksin apapun tergantung ketersediaan di daerah Anda.

Tidak ada bukti ilmiah vaksin virus utuh lebih baik dan mempan dari vaksin yang mengkode protein spike (tanduk) saja.
 
Vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia masih mempan melawan varian baru termasuk varian gamma dan kappa.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @faktacovid19.id


Tags

Terkait

Terkini