Pembahasan dalam artikel berjudul "Lael Brainard ’79 Helps Lead Main Street Lending" yakni terkait program pinjaman jalan utama federal yang merupakan pinjaman $600 miliar kepada perusahaan kecil dan menengah yang dirugikan oleh pandemi Covid-19 (terutama yang terlalu besar untuk memenuhi syarat di bawah Program Perlindungan Gaji).
Program pinjaman Main Street akan bergantung pada bank untuk membantu menyaring pelamar dan mempertahankan 5% dari pinjaman di neraca mereka. Departemen Keuangan, sementara itu, akan menawarkan $75 miliar tunai untuk program tersebut, dan menerima pukulan pertama atas kerugian apa pun. Dana tersebut adalah bagian dari pot $ 500 miliar yang ditetapkan oleh Undang-Undang CARES senilai $ 2,2 triliun yang disahkan bulan lalu.
Fakta selanjutnya, artikel yang diunggah oleh www.georgeschool.org juga sudah tayang pada Sabtu, 7 Novermber 2020 silam.
Kesimpulan:
Dengan adanya unggahan yang mengklaim bahwa pakar keuangan Amerika menyebut pinjol ramai peminat di negara-negara yang pemimpinnya suka ngutang adalah hoax atau menyesatkan.***