Dolar Semakin Menurun, Diduga Akibat Kemunduran dari Imbal Hasil Obligasi Amerika Serikat

23 Maret 2021, 10:21 WIB
Dollar AS /PEXELS

KABAR BESUKI - Dolar AS tergelincir turun dari level tertinggi empat bulan terhadap mata uang utama lainnya pada Senin malam (Selasa pagi WIB), terseret oleh penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat dari level tertinggi baru-baru ini.

Sementara itu, krisis mata uang Lira Turki selama akhir pekan sebagian besar bertahan di pasar negara berkembang.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun sekitar 0,35 persen menjadi 92,09, setelah naik 0,5 persen minggu lalu.

Baca Juga: Persoalan Izin Prosesi Akad Nikah Pasangan Aurel-Atta, Pemkot Jakarta Pusat Menunggu Pencatatan KUA

Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat turun dari tertinggi 14 bulan pada Senin 22 Maret 2021 dan terakhir turun 1,682 persen, tetapi tetap mendekati tertinggi satu tahun karena investor bertaruh pada pemulihan ekonomi.

Imbal hasil melonjak setelah Federal Reserve mengatakan pekan lalu bahwa ekonomi Amerika Serikat berada di jalur untuk pertumbuhan yang kuat.

 Investor sekarang menunggu lelang obligasi pemerintah minggu ini, yang dapat mendorong imbal hasil naik lagi jika permintaan melambat, kata analis.

Baca Juga: Harga Emas Tergerus Sebanyak 3,6 Dolar, Diduga Tertekan Akibat Kenaikan dari Wall Street

Selama akhir pekan, Presiden Turki Tayyip Erdogan secara mengejutkan menggantikan gubernur bank sentral yang hawkish dengan mengkritik suku bunga tinggi yang menurunkan lira 15 persen menjadi 8.485 terhadap dolar.

“Salah satu cerita utama hari ini adalah bahwa menjual lira Turki tidak memiliki efek riak yang besar,” kata Axel Merk, manajer portofolio di Brands Hard Currency Fund di Palo Alto, California.

"Kami memiliki (Ketua Fed) Jerome Powell yang telah berbicara beberapa kali minggu ini, dan dia akan melanjutkan skenario minggu lalu, yang menurut saya berarti imbal hasil obligasi akan ditangguhkan, yang berdampak negatif bagi dolar,” imbuhnya.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Ini Beberapa Cara Alami untuk Memutihkan Ketiak yang Patut Dicoba dan Terbukti Jitu

Keputusan mengejutkan Turki untuk menggantikan gubernur bank sentral yang hawkish telah meningkatkan daya tarik dolar safe-haven.

Bahkan dengan greenback jatuh pada hari Senin, pasar lambat mengikuti tema kenaikan dolar dalam beberapa pekan terakhir, dengan investor bertaruh bahwa pemulihan ekonomi global akan mendorong pembelian mata uang berisiko.

Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Rahasia Menggunakan Face Oil untuk Kecantikan Wajah Wanita, Termasuk Melembapkan Kulit

Lira Turki berada pada 7,75 per dolar. Lira turun 10 persen pada Senin 22 Maret 2021, penurunan terparah sejak 2018.

Pound cenderung stabil terhadap dolar karena investor fokus pada pendorong pasar mata uang yang lebih luas dan ancaman Uni Eropa untuk memberlakukan larangan impor vaksin di Inggris.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler