KABAR BESUKI – Sosok ekonom Rizal Ramli menyebutkan bahwa hutang yang dimiliki Negara Indonesia kepada China sudah parah jumlahnya terlalu banyak.
Ini tidak termasuk utang tersembunyi yang diberikan China melalui perusahaan milik negara, bank milik negara, dan usaha patungan di luar perjanjian pemerintah.
Menurut Rizal, hal ini juga sejalan dengan temuan lembaga riset Aiddata mengenai angka hutang Indonesia ke China.
Dalam kurun waktu 2000 hingga 2007 saja, Aiddata mencatat hutang tersembunyi Indonesia ke China dengan tiga cara dan dua cara.
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube TVOneNews, menurut dia, angka-angka ini saja tidak dihitung sebagai hutang publik.
“Hari ini saja bayar pokoknya 400 triliun, bunganya 370 triliun, total 770 triliun dalam setahun,” kata Rizal Ramli.
Belum lagi kalau ditambah hidden debt bisa mencapai lebih dari 800 triliun rupiah.
Baca Juga: Jokowi Bercanda Sambil Singgung KASAD Andika Perkasa, Bau Baunya Bakal Diangkat Jadi Panglima TNI?
Ia juga menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia saat ini sudah efektif masuk ICU.
“Ya sudah masuk ke ICU, pakai ventilator, bayar bunganya saja harus minjam,” kata Rizal Ramli.
Pinjaman tersembunyi di luar pemerintah memiliki model bisnis yang berbeda.
Peminjam biasanya perusahaan milik negara Cina dan perusahaan swasta di sana, tidak memberikan logika ketika memberikan pinjaman.
Mirip dengan ketika seseorang meminjam dari bank, akan ada perhitungan sepertiga dari kemampuan membayar.
Sedangkan dalam kasus China, mereka disebut sengaja memberikan utang besar untuk taktik tertentu.***