"Jadi sebetulnya, perjanjian-perjanjian itu juga menakutkan para pemain batu bara tuh. Ini sebetulnya yang selalu dalam teori kita lihat kalau ada soal di dalam politik energi, itu selalu terkait dengan kesepakatan-kesepakatan dunia yang di dalamnya orang nggak bisa lari," ujar dia.
Rocky Gerung menyebut, jika kebijakan larangan ekspor batu bara diberlakukan Pemerintah Indonesia tanpa pertimbangan matang secara terus-menerus dapat memicu ketidakpercayaan investor asing yang berniat ingin membuat MoU dengan Indonesia.
"Kalau misalnya terus-menerus begini, lalu mereka yang akan bikin MoU dengan Indonesia itu merasa 'Ini apa gunanya dengan Indonesia ya?' Karena bisa tiba-tiba dua hari lalu presiden bilang nggak boleh, lalu tiba-tiba hari ini bilang Kalimantan Timur silahkan boleh tuh. Jadi apa sebetulnya yang dibaca internasional? Indonesia itu nggak ada aturan," tuturnya.***