Presiden Jokowi bahkan sempat mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa dirinya sangat mendukung dengan kebijakan larangan ekspor batu bara yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM.
Meski demikian, Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi terkesan ingin mencitrakan dirinya sebagai sosok yang gagah berani seolah-olah mampu mengatur para spekulan batu bara di Indonesia.
"Tapi kita lihat bahwa Presiden Jokowi kemarin gagah berani seolah-olah mampu untuk mengatur para spekulan batu bara ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai bahwa Jepang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor batu bara karena telah memperhitungkan bahwa hal tersebut akan membahayakan kebutuhan negaranya.
Pasalnya kata dia, Jepang saat ini sedang memasuki musim dingin dan sangat membutuhkan energi listrik melalui pasokan batu bara dari Indonesia.
"Jepang tentu nggak main-main, karena dia berhitung bahwa ini bisa berbahaya untuk musim dingin dia karena energi nggak ada tuh," katanya.
Baca Juga: Dilanda Krisis Bahan Bakar, Lebanon Terpaksa Menutup 2 Pembangkit Listrik Utama
Rocky Gerung juga menilai, perjanjian antara Jepang dengan Indonesia juga dinilainya menakutkan bagi para pemain bisnis di bidang pertambangan batu bara.
Sebab, segala kebijakan yang diambil perusahaan termasuk mengenai ekspor batu bara juga harus menyesuaikan dengan komitmen dalam kontrak yang telah disepakatinya, termasuk dengan pihak luar negeri.