Apakah Sehat Untuk Tubuh Jika Sering Makan Mie Instan? Ini Penjelasannya!

10 Februari 2021, 16:28 WIB
Ilustrasi Mie Instan //Pixabay/

KABAR BESUKI – Mie Instan adalah salah satu makanan favorit bagi sebagian orang. Disamping harganya murah, mie instan juga tidak memerlukan waktu lama untuk memasaknya.

Mie instan merupakan olahan mie yang sudah dimasak sebelumnya, biasanya dijual dalam kemasan plastik, atau cup. Setelah dibuat di pabrik, mie dikukus dan dikeringkan kemudian dikemas.

Bahan khas pada mie instan terdiri dari tepung, garam, minyak sawit lengkap dengan bumbu, cabai dan penyedap (MSG).

Baca Juga: Gunung Raung Erupsi, Inilah Dampak yang Dirasakan Pada Sektor Pertanian dan Perkebunan

Meskipun di pasaran saat ini ada banyak variasi dan merek serta rasa mie yang beragam, tetapi sebagian besar mie instan mengandun nutrisi yang sama.

Mie instan cenderung rendah kalori, serat, dan protein, dengan jumlah lemak, karbohidrat, dan natrium yang lebih tinggi. Satu bungkus mie instan, biasanya berkisar antara 190-200 kalori.

Tetapi perlu diingat juga bahwa, ada beberapa jenis mie instan khusus tertentu yang sudah dijual di pasaran sebagai pilihan yang lebih sehat.

Mie instan lebih sehat biasanya terbuat dari biji-bijian dengan kandungan lemak dan natrium lebih rendah, hal ini otomatis akan membuat kalorinya juga lebih rendah.

Baca Juga: Penyakit Aneh Menewaskan 15 Orang di Tanzania, Gejalanya Hingga Muntah Darah

Dengan kandungan protein kira-kira hanya 4 gram dan serat 1 gram dalam sebungkus mie instan, kemungkinan besar tidak akan mengurangi rasa lapar.

Dilansir dari Healtline, di Indonesia sekitar setengah dari mie instan diperkaya dengan vitamin dan mineral, termasuk zat besi.

Sebuah studi menemukan bahwa mengonsumsi susu dan mie yang diperkaya zat besi, dapat menurunkan resiko anemia.

Pada tahun 2011, sebuah studi membandingkan asupan gizi 6.440 konsumen mie instan dan konsumen non mie instan.

Baca Juga: Mitos Kucing Penyebar Toksoplasma Sepenuhnya Tidak Benar? Ini Penjelasannya!

Mereka yang mengonsumsi mie instan memiliki asupan tiamin 31% lebih banyak dan riboflavin 16% lebih tinggi daripada yang tidak mengonsumsi mie instan.

Tetapi hal lain yang menjadi kontroversial adalah kandungan Monodium Glutamat (MSG) untuk penyedap pada mie instan.

Baca Juga: Berdasarkan Sains, Inilah Cara Menurunkan Berat Badan dengan Sederhana

Karena beberapa penelitian telah mengaitkan konsumsi MSG yang sangat tinggi dengan penambahan berat badan bahkan peningkatan tekanan darah, sakit kepala dan mual.

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa MSG dapat berdampak negatif pada kesehatan otak.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakak dan kemarian sel-sel otak.

Baca Juga: PKK Banyuwangi Berikan Bantuan Kepada Korban Terdampak Bencana Angin Kencang di Sraten

Kondisi tersebut dikenal sebagai gejala kompleks MSG, penderita mungki mengalami sakit kepala, otot kaku, kesemutan hingga mati rasa.

Tetapi perlu diketahui bahwa, MSG aman digunakan jika sesuai dengan dosis tertentu.

Seseorang yang mengonsumsi mie instan, dapat mengalami peningkatan asupan natrium dan kalori, hal ini sangat tidak baik untuk orang yang sedang diet.

Penelitian pada tahun 2014, dengan mengamati 10.711 orang dewasa, menemukan bahwa makan mie instan setidaknya dua kali seminggu dapat meningkatkan sindrom metabolik pada wanita.

Baca Juga: Mengonsumsi Alkohol Setelah Vaksin, Apakah Aman? Begini Kata Para Ahli

Sindrom metabolik merupakan suatu kondsi yang meningkatkan resiko penyakit jantung, diabetes dan stroke.

Untuk mengurangi efek ini, sebaiknya mengonsumsi mie instan hanya sesekali atau mengganti mie instan dengan mie yang lebih sehat.

Menambahkan sayur dan protein dalam penyajian mie, juga menjadi alternatif untuk meningkatkan asupan nutrisi pada saat mengonsumsi mie instan.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Health Line

Tags

Terkini

Terpopuler