Wajib Tahu! Ternyata Kondisi Kuku Seperti Ini Bisa Mendeteksi Penyakit Pada Tubuh

16 Februari 2021, 14:36 WIB
ilustrasi kuku. /unsplash.com/@monaeendra

KABAR BESUKI - Kesehatan kuku sering dikaitkan dengan seberapa baik tubuh Anda berfungsi. Karena kesehatan kuku dapat menjadi indikator asupan nutrisi bagi seseorang.

Kuku yang sehat merupakan kuku dengan kondisi mulus tanpa perubahan warna. Tetapi, tak jarang terdapat keanehan pada kuku dan membuat seseorang bingung tentang kondisinya.

Berikut ini beberapa kondisi kuku yang dapat mendeteksi penyakit pada tubuh:

Baca Juga: Teliti Dulu Sebelum Anda Menyesal! Ini 4 Tips Jitu Memilih Perguruan Tinggi dengan Baik dan Tepat Sasaran

  1. Kuku Rapuh

Kuku kasar dan pecah-pecah dan mudah retak adalah salah satu masalah kuku yang paling sering terjadi dan sering terlihat pada wanita.

Kondisi kuku rapuh secara resmi disebut onychoschizia, kuku rapuh biasanya disebabkan oleh pembasahan dan pengeringan berulang kali pada kuku jari, jadi sebaiknya gunakan sarung tangan saat tangan basah, seperti saat mencuci piring.

Baca Juga: Luna Maya dan Dimas Beck Pacaran? Luna: Gue Pengen Tahu Kejelasan Hubungan Kita

Cara mengatasinya dengan mengoleskan lotion yang mengandung asam alfa-hidroksi atau lanolin. Jika cara ini tidak berhasil, segera temui dokter karena mungkin menandakan penyakit serius seperti hipotiroidisme.

Hipotiroidisme merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kuku menjadi lemah dan rapuh, seperti halnya kekurangan zat besi.

  1. Kuku Lemah

Baca Juga: Luar Biasa! Ikatan Cinta Raih Kisaran Share 50 Persen Sepanjang Februari 2021 untuk Ketiga Kalinya

Kuku pada kondisi ini biasanya mudah patah atau bengkok sebelum patah. Kuku menjadi lemah mungkin disebabkan oleh kelembapan atau bahan kimia yang berlebihan seperti deterjen, cairan pembersih, perawatan kuku, dan penghapus cat kuku.

Cara mengatasinya dengan menghindari bahan kimia terkena kuku secara langsung.

Kuku yang lemah juga kemungkinan besar terkait dengan kekurangan vitamin B, kalsium, zat besi, atau asam lemak.

  1. Kuku Terkelupas

Hal ini mungkin disebabkan oleh trauma eksternal pada kuku itu sendiri seperti sering menekan sesutu dengan kuku terlalu kuat, atau ketika menghilangkan cat kuku, atau merendamnya terlalu lama di dalam detergen.

Baca Juga: Intip Serial Drama Indonesia ala Drama Korea yang Berjudul ‘Kisah Untuk Geri’

Sedangkan penyebab ineternal kuku terkelupas adalah kekurangan zat besi. Jika hal tersebut terjadi maka perbanyak makan makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti daging merah, atau bayam.

Jika kuku terkelupas karena masalah dari luar, maka jaga kuku agar tetap lembab dengan menggunakan lotion. Setelah melakukan aktivitas seperti mencuci segera keringkan tangan, atau bisa juga menggunakan sarung tangan anti air.

lembap dengan mengoleskan losion setelah melakukan aktivitas apa pun yang dapat mengeringkannya. Anda juga bisa memakai sarung tangan pelindung saat mencuci piring.

  1. Kuku Bergelombang

Jika kuku bergelombang vertikal yang muncul dari ujung kuku hingga kutikula. Selama tidak disertai gejala lain seperti perubahan warna, penyakit tersebut dianggap jinak. Hal ini sering terjadi seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Inilah Jadwal Lengkap Pertandingan 32 Besar Europa League, Ada Big Match Arsenal VS Benfica

Lain halnya dengan bergelombang secara horizontal yang disertai dengan perubahan warna kuku. Garis yang terbentuk akibat bergelombang horizontal pada kuku disebut garis Beau, adalah tanda dari gejala yang lebih serius.

Garis Beau dapat menandakan adanya malnutrisi, infeksi seperti campak dan pneumonia, diabetes hingga penyakut jantung.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Mental Itu Sangat Penting, Hindari Kebiasaan Perilaku Overthinking

Saran yang tepat adalah memeriksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya agar dilakukan tindakan lebih lanjut jika masalah tersebut menjadi serius.

Untuk menjaga tubuh dan kuku tetap sehat, maka ubah pola hidup dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan mineral serta mengonsumsi vitamin.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Health Line

Tags

Terkini

Terpopuler