Lakukan Perawatan Rutin, Jika Tidak Kanker Payudara dan 6 Jenis Kanker Ganas Ini Serang para Wanita

16 Maret 2021, 12:39 WIB
Ilustrasi jenis kanker yang diderita oleh wanita /Unsplash/Angiola Harry//

KABAR BESUKI – Setelah penyakit jantung, kanker adalah penyebab kematian paling umum kedua pada wanita. Dari enam hingga tujuh kanker yang banyak menyerang wanita, kanker payudara adalah yang paling berbahaya.

Dilansir dari Boldsky, kanker paru-paru menyerang lebih dari 10.000 wanita setiap tahun, diikuti oleh kanker kolorektal dan kanker ovarium.

Lagi, Kanker rahim pun umum terjadi pada wanita Asia dan Pasifik yang menyebabkan lebih dari 2000 kematian setiap tahun.

Jenis kanker tertentu sering terjadi pada wanita, oleh karenanya penting untuk memahami kondisi ini termasuk cara pencegahan dan deteksi dini. Berikut adalah enam jenis kanker yang mengintai wanita:

Baca Juga: Pengikut Aliran Sesat Hakekok Blakasuta Dibina oleh Pemerintah, Bupati: Mereka Menangis Karena Hidupnya Susah

  1. Kanker Serviks

Gejala umum kanker serviks adalah pendarahan vagina, nyeri saat berhubungan seksual, keputihan, sakit punggung, kehilangan nafsu makan, dan lainnya. Karena kanker serviks sangat dapat disembuhkan, disarankan untuk didiagnosis dan diobati pada tahap awal.

Tes skrining kanker serviks, seperti pap smear, dapat mendeteksi perubahan seluler di serviks, yang berpotensi menyebabkan kanker.

 Baca Juga: Larangan untuk Wartawan dan Pengunjung, Masuk ke dalam Pengadilan Negeri Sidang Perdana Rizieq Shihab

  1. Kanker Payudara

Kanker payudara adalah jenis kanker non kulit yang paling umum. Gejala kanker payudara yang paling umum adalah munculnya benjolan di payudara, perubahan pada kulit payudara, keluarnya cairan dari puting, pembengkakan di bawah lengan dan leher.

Meskipun kondisi ini dapat terjadi pada semua usia, tingkat risiko umumnya meningkat saat bertambahnya usia.

Tes skrining kanker payudara seperti mammogram dan ultrasound dapat membantu mendeteksi sel prakanker dan kanker pada wanita yang tidak memiliki gejala.

 Baca Juga: Alhamdulillah, WNI yang Sudah Vaksin dan Miliki ATM BRI Dikabarkan Dapat Bansos Rp1,5 Juta [Cek Fakta]

  1. Kanker Rahim (Endometrium)

Kanker endometrium atau rahim adalah pertumbuhan cepat sel-sel di endometrium (lapisan rahim). Faktor risiko utama yang terkait dengan kanker rahim adlaah menopause, obesitas, diabetes, estrogen tana lawan, dan hipertensi. Tidak ada tes skrining rutin yang tersedia untuk mendeteksi kanker rahim pada wanita yang tidak menunjukkan gejala.

  1. Kanker Ovarium

 Baca Juga: Sidang Perdana Rizieq Shihab Sedang Berlangsung, Ratusan Aparat Jaga Ketat Pintu Masuk PN Jakarta Timur

Jenis kanker ini menyerang wanita setelah usia 55 tahun. Karena tidak ada metode skrining yang terbukti cukup andal dalam mendeteksi kanker ovarium. Cara terbaik untuk mendeteksi kanker ovarium adalah dengan memahami faktor risiko seperti riwayat keluarga atau gen, angka kelahiran renda, menstruasi pertama lebih awal, manopause teralmbat dan lainnya.

  1. Kanker Tiroid

Kanker tiroid adalah kanker kelenjar tiroid. Menurut National Cancer Institute, pada wanita kemungkinan terkena kanker tiroid tiga kali lebih banyak daripada pria.

Kanker tiroid terutama terjadi bila ada mutas genetik pada sel tiroid. Penyebab pasti dari mutasi atau perubahan faktor DNA masih belum diketahui.

 Baca Juga: 5 Rekomendasi Situs Nonton Film Legal dan Gratis Tanpa Harus Repot Langganan Berbayar

Melakukan ‘pemeriksaan leher’ yang dilakukan oleh seorang profesional medis dapat membantu meningkatkan kemungkinan deteksi dini.

  1. Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar dan disebut juga kanker kolorektal. Kanker usus besar biasanya dilaporkan pada orang dewasa yang lebih tua, meski bisa terjadi pada semua usia.

Biasanya dimulai sebagai gumpalan kecil non-kanker di bagian dalam usus besar. Seiring waktu, beberapa polip ini bisa menjadi kanker usus besar.

 Baca Juga: Kepolisian Meniadakan Pengawalan untuk Konvoi Moge, Berikut 7 Jenis Kendaraan yang Dapat Dikawal

Perawatan yang tepat waktu dapat membantu mengelola dan mencegah peningkatan kanker melalui pembedahanm terapi radiasi, dan perawatan obat, seperti kemoterapi, terapi bertarget, dan imunoterapi.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Boldsky

Tags

Terkini

Terpopuler