Waspada, Infeksi Otak Mengancam Anda, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

21 April 2021, 18:21 WIB
Ilustrasi otak manusia. /Pexels.com/meo

KABAR BESUKI - Infeksi otak adalah kondisi jaringan otak yang terinfeksi virus, bakteri, jamur, parasit, atau protozoa. Infeksi yang menyerang otak dapat mengaktifkan sistem imun tubuh dan menyebabkan terjadinya peradangan otak.

Dalam beberapa kasus, infeksi otak ini dapat terlokalisasi atau hanya terbatas pada suatu area dalam bentuk kantung nanah (empiema) atau abses.

Di sisi lain, penyakit otak yang disebabkan infeksi patogen dapat menular kepada orang lain melalui kontak dengan air liur (droplet), ingus, feses, atau cairan dari saluran pernapasan. Sedangkan, infeksi otak yang disebabkan oleh penyakit autoimun atau jenis pengobatan tertentu tidak menular.

Baca Juga: Mengungkap Satu Efek Utama Mengkonsumsi Minyak Zaitun, Studi Terbaru: Ini Adalah Studi dengan Bukti Konsep

Melansir dari SehatQ, ada dua jenis infeksi otak yang umumnya diketahui, yaitu meningitis dan ensefalitis.

Meningitis atau infeksi selaput otak adalah peradangan pada lapisan meninges yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Sementara itu, penyakit otak ensefalitis adalah peradangan yang terjadi pada bagian otak itu sendiri.

  1. Meningitis

Infeksi otak meningitis dapat terjadi pada lapisan selaput otak, sumsum tulang belakang, atau keduanya. Baik meningitis atau ensefalitis, kedua penyakit otak ini memiliki gejala awal yang mirip flu.

Ciri-ciri infeksi otak meningitis yang mirip flu dapat muncul dalam 1-2 hari, sedangkan gejala flu ringan lebih sering ditunjukan penderita ensefalitis.

Selain yang mirip dengan flu, ada pula ciri-ciri infeksi otak meningitis lainnya yang perlu Anda ketahui.

  1. Demam mendadakSakit kepala parah
  2. Mual atau muntah
  3. Penglihatan ganda
  4. Sensitif terhadap cahaya terang
  5. Kantuk
  6. Leher kaku.

Pada beberapa kasus meningitis, penderita infeksi selaput otak ini dapat menunjukkan ruam kulit dan berkaitan dengan gagal ginjal, kelenjar adrenal, hingga syok.

Baca Juga: 17 Tanda Kasih Sayang Allah Terhadap Perempuan, Nomor Tujuh Paling Sering Disepelekan

Penyebab infeksi otak meningitis dapat dibedakan empat, yaitu:

a.Meningitis virus

Meningitis virus disebabkan oleh virus yang menginfeksi selaput otak, seperti enterovirus. Beberapa jenis virus penyebab infeksi selaput otak ini adalah varicella zoster, virus influenza, HIV, dan virus herpes simplex tipe 2 

Meningitis bakteri

Meningitis bakteri adalah penyakit otak yang lebih jarang terjadi, tapi bisa berakibat sangat fatal. Beberapa jenis bakteri dapat menyerang saluran pernapasan terlebih dahulu, sebelum kemudian menuju ke selaput otak.

Jika tidak ditangani, meningitis bakteri dapat menyebabkan hilang pendengaran, stroke, bahkan hingga kerusakan otak permanen.

Infeksi jamur

Infeksi jamur umumnya disebabkan oleh jamur cryptococcus neoformans dan biasanya menginfeksi individu dengan sistem imun tubuh yang lemah, misalnya penderita AIDS, walaupun tidak menutup kemungkinan bisa menginfeksi individu yang sehat.

Infeksi parasit

Infeksi selaput otak juga dapat disebabkan oleh parasit sistiserkosis (infeksi cacing pita di otak) dan parasit malaria.

  1. Ensefalitis

Kebanyakan kasus infeksi otak ensefalitis disebabkan infeksi virus. Penyebab infeksi otak ini tidak jauh berbeda dengan meningitis. Virus herpes simplex merupakan penyebab infeksi otak ensefalitis yang paling umum.

Baca Juga: Selain Pepaya, Coba Konsumsi Buah Ini yang Ampuh Mengatasi Siembelit Secara Alami

Selain itu, virus penyebab infeksi otak ensefalitis dapat ditularkan melalui:

  • Gigitan nyamuk, yang dikenal dengan equine encephalitis, lacrosse encephalitis, St. Louis encephalitis, West Nile encephalitis, dan Japanese encephalitis.
  • Gigitan kutu, yang dikenal dengan powassan encephalitis.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ensefalitis dapat menimbulkan gejala yang mirip flu ringan. Di samping itu, ada beberapa ciri-ciri infeksi otak ensefalitis lainnya yang perlu Anda waspadai.

  1. Demam
  2. Kejang
  3. Perubahan perilaku
  4. Kebingungan
  5. Disorientasi
  6. Gangguan neurologis terkait bagian otak yang terpengaruh.

Dalam kasus lebih parah, ensefalitis dapat menyebabkan gangguan otak yang berakibat pada aspek-aspek berikut.

  1. Masalah bicara
  2. Masalah pendengaran
  3. Penglihatan ganda
  4. Halusinasi
  5. Perubahan kepribadian
  6. Kehilangan kesadaran
  7. Hilangnya sensasi di beberapa bagian tubuh
  8. Kelemahan otot
  9. Kelumpuhan parsial di lengan dan kaki
  10. Kejang
  11. Kehilangan ingatan.

Diperkirakan hampir 60 persen kasus ensefalitis tidak terdiagnosis. Hal ini dikarenakan beberapa kasus infeksi otak ini hanya menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala.

Baca Juga: Kondisi Berikut dapat Meningkatkan Risiko Seseorang Terkena Penyakit Kanker, Menurut Penelitian

Selain itu, ensefalitis juga bisa terjadi tanpa infeksi patogen, tepatnya akibat gangguan autoimun atau pengobatan tertentu.

Cara mengatasi infeksi otak

Infeksi otak dapat berkembang dengan cepat dan membahayakan sehingga diperlukan perawatan darurat secepatnya.

Pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan penyebab infeksi otak dan gejala-gejala yang dialami pasien.

Berikut adalah sejumlah kemungkinan perawatan untuk mengobati infeksi otak:

  1. Obat antibiotik yang dapat menembus sawar darah otak untuk mengatasi infeksi bakteri
  2. Obat antijamur intravena untuk mengatasi infeksi jamur
  3. Obat antikonvulsan untuk mencegah kejang
  4. Obat kortikosteroid untuk mengurangi peradangan otak, meredakan tekanan dan pembengkakan otak, serta mencegah gangguan pendengaran
  5. Obat antivirus untuk mengobati ensefalitis virus
  6. Obat imunosupresan untuk penanganan ensefalitis autoimun
  7. Alat bantu pernapasan mungkin diperlukan bagi pasien yang kesulitan bernapas.

Baca Juga: Menurut CDC, Mayoritas Penyebaran Covid-19 Melalui Orang Tanpa Gejala, Simak Ulasan Berikut

Meningitis yang disebabkan oleh virus jarang mengancam jiwa dan umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus. Penderita penyakit otak ini harus cukup beristirahat dan memperoleh asupan nutrisi yang baik untuk memperkuat sistem imun tubuh.

Upaya pencegahan terbaik untuk menghindari infeksi otak adalah vaksinasi dan gaya hidup sehat. Sebaiknya hindari penggunaan alat makan bersama dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: sehatq.com

Tags

Terkini

Terpopuler