Ini Fakta Menarik Tentang Bahan Dapur MSG, Ternyata Bukan Penyebab Otak Menjadi Lemot

22 April 2021, 10:05 WIB
Ilustrasi MSG. /PIXABAY/onefox

KABAR BESUKI – Monosodium glutamate (MSG), yang juga dikenal sebagai micin, merupakan penyedap rasa yang paling banyak digunakan di dunia, mengingat rasa gurih yang diciptakan tidak dapat diperoleh dari makanan lain.

Pada jaman milineal ini MSG banyak di kaitkan dengan lahirnya anak-anak remaja mupun dewasa  yang sering membuat ulah aneh dan tingkah tidak berfaedah bahkan cenderung bodoh dan biasa disebut generasi micin.

Dari stigma negatif yang beredar di kalangan masyarakat umum tersebut, ternyata ada fakta menarik terkait MSG, berikut ulasannya dilansir Kabar Besuki dari Sehatq.

Baca Juga: Pengamat UI Sebut Konsistensi Penegakan Aturan Efektif Cegah Masyarakat Mudik pada Lebaran 2021

  1. Penemu dari Jerman tapi diakusisi dan dikembangkan oleh Profesor Tokyo

Asam glutamat pertama kali ditemukan pada tahun 1866 oleh seorang ahli kimia Jerman, Karl Heinrich Ritthausen, dari gluten gandum dengan asam sulfur.

Tapi setelah puluhan tahun berselang, Kikunae Ikeda dari Universitas Imperial Tokyo mengisolasi asam glutamat sebagai perasa di tahun 1908 dari rumput laut, yang kemudian disebut sebagai umami.

Dari percobaan itu Ikeda menyadari bahwa dashi (kaldu Jepang) memiliki rasa unik yang belum pernah dijelaskan secara ilmiah.

Baca Juga: Bantu Pemerintah, 4 Merek Ternama Dunia Ini Tawarkan Diskon dan Promo Gratis untuk Penerima Vaksinasi COVID-19

Untuk memverifikasi rasa baru ini, ia kemudian mempelajari sifat dari garam glutamat.

Seiring berjalannya waktu, ia menemukan bahwa natrium glutamat (sodium glutamate) merupakan bentuk senyawa yang paling mudah larut, enak dimakan, dan paling mudah dikristalkan.

Dan pada akhirnya terlahirlah produk ‘monosodium glutamate’ dan Ikeda mendaftarkan paten untuk memproduksi MSG.

Baca Juga: Inilah 5 Rekomendasi Sayur untuk Menu Buka Puasa Anda, Salah Satunya Sayur Bayam Bening

  1. Food and Drug Administration (FDA) mengakui MSG sebagai penyedap yang aman

Lika-liku stigma negatif membuat MSG menjadi bahan yang dianggap memiliki banyak negatif daripada postifinya.

Nyatanya Food and Drug Administration (FDA) menyebut bahwa MSG adalah bahan penyedap yang aman dan secara akurat FDA menempatkna MSG dalam kategori yang sama dengan garam, gula, rempah-rempah, dan vitamin.

  1. MSG tidak berefek terhadap kinerja otak

Kontroversinya yang dianggap dapat merusak kinerja otak dan memperlambat otak untuk berproses ternyata dipatahkan oleh sebuah penelitian.

Baca Juga: Seakan Menjawab Beragam Komentar Pedas, Putri Anne Beri Pesan Menohok untuk Warganet: Im A Queen

Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumsi MSG tidak berbahaya bagi otak manusia karena selaput pembatas antara otak dan darah tidak memungkinkan glutamat untuk masuk ke dalam otak.

Penelitian tersebut juga menambahkan bahwa glutamat dalam MSG hanya akan masuk ke dalam otak jika kadar glutamat dalam darah meningkat.

Hal tersebut hanya terjadi saat MSG yang dikonsumsi melebihi batas normalnya.

Baca Juga: Menurut Studi Stres Ditempat Kerja Ternyata dapat Mengubah Kepribadian Anda, Simak Penjelasannya

Menariknya, terdapat penelitian yang menemukan bahwa mengonsumsi MSG dapat meningkatkan fungsi otak.

ini dilakukan oleh peneliti asal Jepang yang menuliskan bahwa konsumsi MSG dapat meningkatkan nafsu makan dan fungsi otak pada penderita dementia.

Dari fakta-fakta tersebut, tetap dianjurkan untuk menerapkan batas pada pemakaian MSG secara normal, karena sesuatu yang bersifat berlebihan akan berdampak negatif.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: sehatq

Tags

Terkini

Terpopuler