Menurut Ilmuwan: Kegiatan Berikut Ini dapat Mempengaruhi Aktivitas Otak Anda, Membaca Salah Satunya

28 April 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi Membaca Buku. /Andrea/Pexels

KABAR BESUKI - Otak manusia mungkin adalah organ paling misterius di tubuh kita, pengaruhnya cukup signifikan terhadap kinerja tubuh secara keseluruhan.

Ilmuwan terus-menerus mempelajari fakta baru tentang sistem kerjanya, tetapi masih menyembunyikan banyak rahasia.

Dilansir Kabar Besuki dari laman Bright Side, memutuskan untuk memperkenalkan Anda dengan penemuan paling cemerlang di bidang penelitian otak. Mereka pasti akan mengejutkan Anda.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 28 April 2021: Tangisan Reyna Menyadarkan Aldebaran yang Hampir Dinyatakan Meninggal

  • Kurang tidur kronis memperburuk daya ingat

Ilmuwan dari University of California di Berkeley telah menemukan bukti bahwa kurang tidur dapat memperburuk daya ingat dan menyebabkan Alzheimer.

Selama tidur malam yang nyenyak, sel-sel otak mengeluarkan senyawa beracun yang berbahaya bagi otak kita. Jika seseorang tidak pernah cukup tidur, hal itu berdampak buruk pada sel-sel otak mereka.

  • Stres berkepanjangan menghancurkan otak

Penurunan dalam memori, dalam kemampuan untuk belajar, dalam pengendalian diri, ini adalah konsekuensi dari stres kronis.

Selain itu, hal ini berkontribusi pada seseorang yang merasa kesal, cemas, tegang, dan sering terganggu.

Baca Juga: Utamakan Keselamatan, Kenali Jenis Pelampung dan Fungsinya Masing-Masing

  • Cinta dan benci memiliki banyak kesamaan

Ilmuwan Inggris menemukan bahwa cinta dan benci berasal dari area otak yang serupa. Namun, tidak seperti kebencian, cinta secara signifikan mengurangi aktivitas area yang bertanggung jawab atas penilaian dan pemikiran logis.

  • Otak sensitif terhadap dehidrasi

Otak kita hampir 80 persen terdiri dari air. Oleh karena itu, ketika tubuh kehilangan cairan akan mengurangi konsentrasi dan kewaspadaan serta menyebabkan kemunduran memori jangka pendek dan kemampuan kognitif lainnya.

Baca Juga: Pengaruh Musik Terhadap Mood Anda di Pagi Hari, Salah Satunya Meningkatkan Hormon Bahagia

  • Kehamilan mengubah struktur otak

Ilmuwan membuktikan bahwa kehamilan mengurangi jumlah materi abu-abu di area otak yang bertanggung jawab atas kognisi sosial dan kemampuan untuk memahami orang lain.

Semua itu diperlukan untuk memperkuat hubungan ibu-bayi, membantu wanita memahami kebutuhan anaknya, dan memperhatikan kemungkinan bahaya eksternal.

  • Banyaknya gula dalam makanan memperburuk daya ingat dan mengurangi kemampuan belajar

Kelimpahan fruktosa dalam makanan memperlambat otak dan mengurangi kemampuannya untuk belajar, mengingat informasi, dan berkonsentrasi. Ini karena kelebihan gula menghancurkan koneksi saraf di otak.

Namun, produk yang mengandung asam lemak omega-3 menghilangkan konsekuensi gangguan tersebut.

  • Cinta romantis dan perasaan keibuan sangat mirip

Ternyata menurut aktivitas otak, hubungan asmara dan perasaan keibuan sangat mirip, tapi ada juga perbedaannya. Misalnya, cinta yang penuh gairah mengaktifkan area otak yang terkait dengan gairah seksual. Selain itu, perasaan cemas dan takut berkurang, dan perasaan euforia meningkat. Cinta ibu mengaktifkan area yang bertanggung jawab atas pembentukan kasih sayang.

Baca Juga: Cuma Milyarder yang Mampu Beli! Inilah Kapal Selam dengan Fasilitas Super Mewah untuk Kendaraan Para Sultan

  • Melukis meningkatkan kerja otak

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lukisan dan kontemplasi pada karya seni meningkatkan interaksi antar area otak sekaligus memperlambat penuaannya.

Ilmuwan mempelajari pengaruh seni pada orang berusia 62 hingga 70 tahun. Separuh dari mereka mengikuti kursus sejarah seni, dan setengahnya lagi mengambil kursus seni lukis. Kelas melukis memberikan hasil yang lebih kuat dari pada sejarah seni.

  • Membaca dengan sempurna melatih otak

Ilmuwan Oxford membuktikan bahwa proses membaca melatih kemampuan kognitif otak. Ini juga mengaktifkan area yang tidak digunakan di waktu lain.

Baca Juga: Cek Sekarang, Apakah Posisi Anda Saat Tidur Sudah Tepat dan Benar, atau Malah Salah Kaprah?

Saat membaca, darah memasuki area otak yang bertanggung jawab untuk konsentrasi dan kognisi. Perlu dicatat bahwa efek ini tidak terjadi saat menonton TV atau bermain game komputer.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Bright Side

Tags

Terkini

Terpopuler