KABAR BESUKI – Sering merasa terjebak dengan pikiran sendiri hingga merasa stres biasanya menjadi tanda-tanda seseorang sedang overthinking.
Overthinking ini merupakan kegiatan memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Overthinking ini dapat berupa runimnasi, ketika mengingat masa lalu atau merasa khawatir yang berlebihan terhadap masa depan.
Padahal tanpa disadari, memikirkan masalah secara berlebihan atau terus menerus ternyata tidak hanya berakibat fatal bagi kesehatan mental tetapi juga bagi kesehatan fisik..
Seperti dilansir Kabar Besuki dari The Health Site, overthinking secara berlebihan akan meningkatkan kadar hormon kortisol atau hormon stres yang dapat berdampak fatal bagi kesehatan tubuh.
Nah, berikut ada beberapa dampak buruk overthinking terhadap kesehatan tubuh. yuk simak ulasannya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Anafilaksis, Ketika Alergi Kacang Bisa Mematikan dan Ini Gejalanya
- Merusak Fungsi Otak
Memikirkan suatu hal secara terus menerus dan dalam durasi yang lama berpotensi merusak bagian otak yang berhubungan dengan memori dan emosi.
Overthinking dalam banyak keadaan bisa memicu stres yang dapat merangsang keluarnya hormon kortisol dalam tubuh. hormone inilah yang berpotensi merusak sel otak yang berada di hipokampus.
Jika overthinking ini terus dilakukan, hal ini akan berisiko mengubah struktur dan konektivitas otak yang dapat merusak fungsi otak.
- Gangguan Jantung
Selain memicu timbulnya hormon kortisol, overthinking juga bisa meningkatkan hormone adrenalin yang bisa meningkatkan detak jantung dan pernapasan.
Stres akibat overthinking ini juga berpotensi menimbulkan perilaku yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti makan berlebihan atau gaya hidup pasif.
- Merusak Kesehatan Kulit
Kecemasan yang berlebihan atau over thinking juga berdampak buruk bagi kesehatan kulit. salah satu penyakit kulit akut yang bisa disebabkan oleh overthinking adalah psoriasis.
Baca Juga: Nama Bayi Laki-laki Berawalan Huruf H, Simak Lengkap Beserta Artinya
Psoriasis ini disebabkan karena melemahnya metabolisme tubuh karena terlalu banyak pikiran atau stres. stres yang dirasakan ini juga dapat menyebabkan radang pada kulit, mengganggu sistem endokrin dan sistem kekebalan tubuh yang melemah.***