Bahaya! 10 Aktivitas Ini Dapat Membuat Anda Mudah Terpapar COVID-19, Cek Sekarang!

- 5 Maret 2021, 18:05 WIB
Ilustrasi penyebaran virus corona.
Ilustrasi penyebaran virus corona. /Pixabay/Alexandra_Koch/
KABAR BESUKI - Telah genap setahun Indonesia melangsungkan pandemi akibat virus COVID-19 yang menyebar ke hampir seluruh wilayah di Indonesia. 
 
Sudah banyak sekali yang terjangkit, bertahan, dan bahkan harus kehilangan nyawanya akibat terkena virus satu ini.
 
Semua benar-benar merasakan akibat dari pandemi ini, dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga rakyat turut merasakan beratnya bertahan dalam kondisi ini.
 
Walau kini telah ada secercah harapan yaitu vaksinasi, namun tetap semua orang takut terjangkit virus mematikan ini.
 
Saat ini aktivitas kehidupan orang mulai dibatasi, dari aktivitas yang sangat penting, maupun sekedar melakukan aktivitas biasa.
 
Hal tersebut dikarenakan virus COVID-19 dapat menyerang kapan saja dan dimana saja. Tidak memandang keluarga ataupun orang asing, kini semua rentan terjangkit.
 
Dilansir dari laman CNET, terdapat beberapa aktivitas yang apabila dilakukan, akan memicu seseorang terjangkit daripada tidak melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
 
Beberapa diantaranya sangat sering dilakukan oleh banyak orang, dan bahkan merupakan kegiatan sehari-hari mereka. Berikut aktivitas-aktivitas nya antara lain:
 
1. Bepergian Menggunakan Pesawat
 
Menurut ahli penyakit infeksi, bepergian dengan pesawat adalah salah satu situasi paling berisiko untuk terkena COVID-19.  
 
Kecuali jika benar-benar diperlukan, sebaiknya harus menghindari perjalanan udara sampai sebagian besar penduduk divaksinasi, atau paling tidak, sampai diri sendiri menerima dosis penuh dari vaksin tersebut.
 
Masalah lainnya adalah bandara membuat seseorang dapat bertemu orang-orang dari negara lain dan orang-orang itu bisa datang dari tempat-tempat berisiko tinggi dan membawa virus bersama mereka.
 
2. Pergi ke Kafe atau Bar
 
Jika bar atau kafe buka di beberapa tempat, mungkin banyak yang akan tergoda untuk berkumpul atau nongkrong bersama teman.  Tetapi bar dianggap berisiko tinggi jika dikaitkan dengan peluang tertular virus.  
 
Sebagian bar atau kafe belum tentu memiliki kondisi kebersihan yang memadai, dan bahkan pastinya akan ada banyak orang yang datang dan pergi, tanpa tahu pasti apakah mereka terjangkit atau tidak.
 
Dan apabila mengonsumsi sejenis minuman keras, dampak yang diakibatkan yaitu melemahkan seseorang, sehingga kemungkinan besar akan lupa memakai masker atau melakukan jarak sosial.
 
3. Potong Rambut
 
Aktivitas ini mungkin tampak cukup tidak berbahaya, tetapi memotong rambut dapat membuat seseorang berisiko tinggi terinfeksi.  
 
Saat potong rambut, tentunya yang memotong akan berada di sekitar kita selama setidaknya 15 menit. Dan tentu saja, tidak tentu orang tersebut tidak terjangkit virus.
 
Sekalipun mengenakan masker, itu tidak membuat seseorang terlindungi, terutama pada jarak yang begitu dekat, meski akan mengurangi risiko menularkan atau tertular virus.
 
4. Makan di Restoran
 
Makan di dalam restoran bisa berisiko karena beberapa alasan berbeda.  Pertama, berada di dalam dan di sekitar orang lain membuat seseorang berisiko terpapar orang yang membawa virus.  
 
Jika berada di luar, kemungkinan besar apa pun di udara akan menyebar lebih cepat, yang berarti kecil kemungkinan untuk menghirup partikel udara yang terinfeksi.
 
Pastinya juga akan ada kondisi dimana kita akan berada di sekitar orang-orang yang sebagian besar tidak memakai masker dan menutupi wajah mereka, karena cukup sulit mengenakan masker saat Anda makan. 
 
5. Menemui Seseorang di Dalam Ruangan
 
Berkumpul dengan teman atau keluarga di dalam ruangan bergantung lagi pada jumlah orang, seberapa baik kita mengenal mereka dan jumlah keterpaparan yang mereka miliki sebelum berinteraksi dengan kita.  
 
Jika  memiliki lingkaran teman yang dikenal bertanggung jawab atas jarak sosial dan menghindari keluar dan berkelompok, mungkin akan lebih  aman daripada jika mengundang teman yang sering pergi ke bar.
 
Otoritas kesehatan seperti CDC mendorong semua orang untuk sebisa mungkin membatasi melihat teman di dalam ruangan.  
 
Jauh lebih mudah menyebarkan virus di dalam karena orang-orang kemungkinan besar berkumpul lebih dekat, berbicara dan menyentuh permukaan seperti pintu, meja, kursi, dan lainnya.  
 
Beberapa ahli berpendapat bahwa pesta dan pertemuan teman dan keluarga dalam ruangan lainnya menyebabkan sejumlah besar kasus baru.
 
6. Pergi ke Gym
 
Gym adalah beberapa bisnis pertama yang dibuka kembali di beberapa area setelah penutupan awal COVID-19, tetapi itu belum tentu menjadi tempat teraman untuk dikunjungi. 
 
Pertama-tama, keamanan sangat bergantung pada seberapa besar gym tersebut, seberapa ramai dan seberapa baik diri untuk dapat menjauhkan diri dari orang lain.  
 
Juga, ini tidak termasuk kelas kebugaran kelompok atau pelatihan kelompok, yang menurut Kesh dan CDC harus Anda hindari untuk saat ini.
 
Menurut ahli,  hal yang lebih sulit dikendalikan adalah kebanyakan orang tidak akan mengenakan masker saat mereka berolahraga, jadi seseorang akan mengalami banyak udara yang dihembuskan secara paksa.
 
7. Pergi Berbelanja
 
Menurut pakar, hal terpenting yang harus diperhatikan saat berbelanja adalah seberapa ramai toko tersebut.  
 
Lebih baik memilih toko yang membatasi kapasitas dan di mana kita tahu kita akan merasa lebih aman.  
 
Semakin sering harus berdiri di dekat seseorang baik itu antrean atau saat memilih makanan, semakin besar risiko untuk terpapar.
 
8. Makan di Luar Ruangan
 
Makan di luar ruangan, jika dapat menjaga jarak dengan benar dan menghindari area ramai, jauh lebih kecil risikonya daripada makan di dalam.  
 
Perhatian utama saat makan di luar ruangan adalah kita dan orang lain harus melepas masker mereka untuk makan dan masih harus berhubungan dengan pelayan. Partikel dan tetesan virus di luar ruangan lebih cepat menyebar di udara terbuka.
 
9. Menemui Seseorang di Luar Ruangan
 
Bersosialisasi atau berkumpul dengan teman-teman atau keluarga di luar ruangan adalah salah satu metode yang cukup banyak dilakukan orang.
 
Terutama di lingkungan yang lebih terkontrol seperti halaman belakang rumah sendiri.  Dengan cara ini dapat membatasi berapa banyak orang yang ada dan dengan siapa kuta berhubungan.  
 
Pengecualian yang bisa membuat hal ini berisiko adalah jika banyak orang yang berdesakan bersama, apalagi jika ada orang yang tidak terlalu dikenali.
 
10. Pergi ke Taman
 
Pergi ke taman adalah aktivitas berisiko rendah karena berada di luar ruangan dan idealnya memiliki lebih banyak ruang antara diri sendiri dan orang lain.  
 
Namun jika taman ramai dan orang tidak memakai masker atau menjaga jarak, tingkat risikonya tentu akan lebih meningkat.  
 
Kita mungkin juga bertemu banyak orang dalam perjalanan ke dan dari taman, yang harus dipertimbangkan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: CNET


Tags

Terkini

x