Dampak Buruk dari Dehidrasi Bisa Sebabkan Kematian, Ternyata Tubuh Mampu Bertahan Tanpa Air Selama Ini

- 4 April 2021, 09:20 WIB
Ilustrasi Dehidrasi.*
Ilustrasi Dehidrasi.* /Olichel/PIXABAY

Jika hilangnya keringat tidak diganti dengan minum air putih, maka total volume cairan tubuh bisa menurun drastis dan yang berbahaya adalah volume darah juga bisa menurun.

Dehidrasi menyebabkan penurunan 10 persen berat tubuh, sehingga jika berlangsung terlalu lama, kekurangan air bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga: Tidak Hanya Enak, Ternyata Coklat Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan Salah Satunya dapat Mencegah Kanker

Baca Juga: Menurut Penelitian, Pria dengan Tingkat Hormon Ini yang Tinggi Lebih Berisiko Terkena Kanker Kulit Ganas

Beberapa gejala dehidrasi umum seperti pusing, sakit kepala, mulut terasa kering adalah kasus dehidrasi ringan. Selain itu urin yang lebih berbau dan berwarna kuning juga menandakan Anda menderita dehidrasi.

Namun dalam kasus dehidrasi parah, beberapa hal yang sering terjadi diantaranya kebingungan, pingsan, pusing yang ekstrim, detak jantung dan pernapasan tidak teratur.

Menurut Dr. Jeffrey Berns, dari National Kidney Foundation, saat kadar air di dalam darah menurun, cairan dilakukan untuk mengisi organ vital dengan darah, sehingga menyebabkan sel-sel di seluruh tubuh menyusut.

Saat kekurangan air, ginjal adalah organ pertama yang mengalami kegagalan fungsi. Ginjal tidak mampu membersihkan kotoran dari suplai darah yang menyusut. Akibatnya, organ lain akan gagal berfungsi karena ginjal akan menyalurkan racun ke seluruh tubuh.

Bahkan penyebab kematian akibat kurangnya air jauh lebih berbahaya daripada kekurangan makanan.

Lalu berapa lama manusia bisa bertahan hidup tanpa air?

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Live Science


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah