Menurut Penelitian Orang yang Tidak Memakai Masker Mempunyai Tingkat Kecerdasan yang Rendah

- 9 April 2021, 15:28 WIB
Masker medis
Masker medis /Dicky S/Instagram/@db_ourfashion

KABAR BESUKI - Kemauan seseorang mematuhi protokol kesehatan ternyata dipengaruhi oleh seberapa banyak informasi yang dapat disimpan oleh kerja memori mereka. Memori itulah yang menentukan kemampuan mental seseorang, termasuk kecerdasan.

Dilansir Kabar Besuki dari Daily Mail, tim peneliti dari Universitas California mencoba mengkaji mengapa sebagian orang memilih untuk menolak memakai masker atau menjaga jarak sosial, sedangkan sebagian lainnya langsung mematuhinya.

Hasilnya, terungkap bahwa mereka yang punya kapasitas kerja memori lebih tinggi punya kesadaran yang juga lebih tinggi terhadap manfaat memakai masker dan mematuhi jarak sosial. Bagian dari memori ini terlibat dalam pengambilan keputusan, penalaran, dan bagaimana seseorang berperilaku.

Baca Juga: Hadiri Pembukaan Rapat Jajaran Syuriyah PCNU Banyuwangi, Ipuk Minta Doa dan Nasihat dari Para Kiai

Baca Juga: Menurut Studi, Orang yang Melakukan Kebiasaan Ini Cenderung Merasa Bahagia dalam Hidupnya

Jumlah informasi yang dapat ditangkap secara singkat oleh memori tersebut mengindikasikan banyak kemampuan mental, seperti tingkat kecerdasan, pemahaman, dan pembelajaran.

Semakin tinggi kapasitas kerja memori, semakin besar pula kemungkinan mematuhi perilaku jarak sosial. Menariknya, keterkaitan ini tetap berlaku saat kami secara statistik mengendalikan faktor psikologis dan sosial ekonomi yang relevan, seperti suasana hati yang tertekan dan cemas, sifat kepribadian, pendidikan, kecerdasan, dan pendapatan," ungkap Weiwei Zhang, profesor psikologi di Universitas California.

Zhang dan timnya melakukan survei pada 850 warga Amerika Serikat (AS) sejak 13 Maret hingga 15 Maret. Masa itu merupakan 2 minggu pertama virus corona ditetapkan sebagai darurat nasional di Negeri Paman Sam.

Partisipan awalnya mengisi survei demografi yang mencakup seperangkat kuesioner untuk menangkap perbedaan individu dalam kepatuhan jarak sosial, suasana hati yang tertekan, dan perasaan cemas. Survei itu juga menguji variabel kepribadian, kecerdasan, dan pemahaman peserta soal pengorbanan sekaligus manfaat mengikuti protokol kesehatan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 9 April 2021: Nino Sudah Mengetahui Semua Sandiwara Antara Elsa dan Riki?

Baca Juga: Update Harga Terbaru Perhiasan Emas per Tanggal 9 April 2021, Mulai dari Harga Kalung Hingga Anting

Baca Juga: Aurel Hermansyah Sempat Idap Kista Ovarium, Kenali Penyebab dan Gejalanya

"Kapasitas kerja memori yang berbeda-beda dapat mempengaruhi kepatuhan jarak sosial, seperti halnya beberapa faktor sosial seperti sifat kepribadian," kata Zhang.

Ini menunjukkan bahwa pembuat kebijakan perlu mempertimbangkan kemampuan kognitif umum individu saat mengampanyekan protokol kesehatan, seperti memakai masker atau menjaga jarak fisik. Tim peneliti pun menyarankan agar menghindari informasi berlebihan saat mempromosikan protokol kesehatan.

"Pesannya harus singkat, ringkas, dan jelas. Buat proses pengambilan keputusannya mudah bagi orang-orang," tutur Zhang.

Temuan ini juga menunjukkan dibutuhkan upaya proses pengambilan keputusan pada memori kerja sampai jarak sosial mampu dipahami sebagai 'new normal'.

"Intinya, kita tidak boleh mengandalkan perilaku kebiasaan masyarakat karena kepatuhan protokol kesehatan belum cukup terbentuk di masyarakat AS. Sebelum jadi kebiasaan baru, keputusan untuk mematuhi jarak sosial dan memakai masker butuh usaha mental. Konsekuensinya, kita harus berupaya melawan kecenderungan diri kita sendiri yang enggan mengikuti keputusan penuh usaha itu, seperti tidak mempraktikkan jarak sosial," pungkasnya.

Baca Juga: Kurang Tidur Ekstrim, 5 Tahap Akan Terjadi pada Tubuh dan Pikiran Jika Kamu Terbangun Selama 96 Jam

Baca Juga: KJRI Pastikan Keamanan WNI, Tentang Serangan yang Mengincar Orang Asia di Amerika Serikat

Zhang berharap kontribusi memori kerja akan menurun saat kebiasaan baru, seperti mengenakan masker atau menjaga jarak sosial, diterima masyarakat seiring berjalannya waktu.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Daily Mail


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x