Simak Baik-Baik! Inilah Peran Asam Amino Esensial Terhadap Tubuh Anak

- 16 April 2021, 10:19 WIB
Ilustrasi foto anak
Ilustrasi foto anak /A Fauzi/192635/pixabay.com

KABAR BESUKI - Kandungan 9 asam amino esensial (9AAE) berperan besar dalam membantu pertumbuhan dan kecerdasan otak anak, termasuk dalam kondisi malnutrisi. Hal itu dikatakan oleh Ketua Pokja Antropometri Kementerian Kesehatan dan Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi & Penyakit Metabolik RSCM ​Prof. dr. Damayanti R Sjarif, Sp.A(K).

"Jika anak kurang mendapat asupan 9AAE di masa emas pertumbuhannya, maka pembentukan otaknya pun bisa tidak maksimal," ujar Prof. Damayanti dalam acara "Media Scientific Session", dilansir dari situs Antara, Kamis 15 April 2021.

Berbagai studi menunjukkan bahwa protein hewani merupakan sumber 9AAE yang lebih baik dari protein nabati. Dikatakan bahwa protein hewani memiliki 9AAE dalam jenis yang lengkap, berbeda dengan protein nabati yang memiliki limiting amino acids (hilangnya salah satu kandungan dari 9AAE).

Baca Juga: Tips Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh Lebih Kuat Saat Puasa, Lakukan Ini di Masa Pandemi Agar Tetap Sehat

Baca Juga: Sinopsis Mortal Kombat, Tayang di Bioskop: Film Adaptasi Video Game yang Dibintangi Joe Taslim

Baca Juga: Supaya Kambing Memiliki Nafsu Makan yang Tinggi, Lakukan Beberapa Cara Berikut!

Oleh sebab itu hal tersebut menjadi penting karena kekurangan satu jenis asam amino dapat menurunkan kinerja hormon pertumbuhan hingga 34 persen dan angkanya akan meningkat sampai 50 persen jika tubuh sama sekali tidak mendapatkan asam amino esensial secara lengkap baik dalam hal jenis dan jumlahnya.

Dikatakan juga bahwa sumber protein hewani dan 9AAE yang terbaik berdasarkan nilai bioavailabilitasnya adalah susu, telur, ikan, ayam dan daging.

"Di Indonesia, protein hewani justru kalah populer dengan protein nabati sebagai makanan pelengkap atau pendamping ASI. Ini adalah paradigma yang salah dan harus dibenahi bersama-sama," lanjut Prof. Damayanti.

"Kita harus memberi asupan dengan kandungan protein yang berkualitas, khususnya asam amino esensial yang yang ada dalam jenis yang lengkap serta jumlah yang cukup pada protein hewani," imbuhnya.

Baca Juga: Kabar Baik! Marquez Kembali Bertanding untuk GP Portugal, Setelah Lulus Cek Medis dan Dinyatakan Fit

Baca Juga: Bikin Ngeri! Tujuh Kendaraan Tabrakan Beruntun di Sitinjau Lauik Menewaskan Dua Orang

Kekurangan 9AAE juga dapat menyebabkan stunting. Stunting sendiri merupakan salah satu penyakit paling ditakuti di seluruh dunia karena dapat merusak generasi suatu bangsa.

Anak dengan kondisi stunting dapat mengalami gangguan fungsi kognitif dan penurunan sistem imun serta obesitas dan hipertensi saat dewasa.

Per 2018, terdapat 18 provinsi di Indonesia dengan prevalensi stunting 30-40 persen. Angka itu membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus stunting terbesar di Asia Tenggara.

Prof. Damayanti juga mengatakan bahwa anak dengan kondisi stunting akan memiliki ketertinggalan dari anak-anak lain dan sulit untuk ditanggulangi sehingga harus dicegah sedini mungkin.

Ia menyarankan bahwa sebaiknya anak mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan, yang kemudian diikuti dengan MPASI bergizi tepat.

Baca Juga: Pemain Sinetron Jeff Smith Ditangkap Polisi Atas Dugaan Kasus Narkoba, Polisi Berhasil Amankan Barang Bukti

Baca Juga: Jangan Ditaruh dalam Wadah Berisi Beras, Lakukan Hal ini Jika Smartphone Anda Kemasukan Air

Baca Juga: Dokter Penyakit Dalam Surabaya Nyatakan Penderita Diabetes Boleh Berpuasa, Berikut Tipsnya

9AAE menjadi kandungan yang perlu mendapat perhatian besar dalam memaksimalkan tumbuh kembang anak, karena protein hewani dengan 9AAE bila dikonsumsi dalam jenis yang lengkap dan jumlah yang tepat dapat membantu mencegah stunting.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini