Bisa Ganggu Pencernaan dan Kolesterol Tinggi, Ini Saran Dokter untuk Anda yang Suka Buka Puasa dengan Gorengan

- 29 April 2021, 10:30 WIB
Foto : Ilustrasi gorengan
Foto : Ilustrasi gorengan /Rianti s/pixabay.com/ adoproducciones

KABAR BESUKI - Berbuka puasa dengan gorengan adalah hal yang lumrah dilakukan masyarakat Indonesia di bulan Ramadhan. Selama bulan Ramadhan, kita akan menemukan banyak pedagang gorengan yang berjualan sore hari menjelang waktu berbuka di luar sana.

Sebagian menganggap berbuka puasa dengan gorengan karena dianggap paling simpel dan juga nikmat. Padahal, berbuka puasa dengan gorengan dapat memberi manfaat buruk bagi tubuh.

Jangankan mengkonsumsi gorengan saat berbuka, memakan gorengan dalam keseharian ketika tidak puasa pun sudah dianggap buruk bagi tubuh.

Baca Juga: Video Tabrakan Mobil Wamenhan RI dan Aslog TNI AU Plus Motor Patwal di Terminal 3 Soeta [Cek Fakta]

Menanggapi hal ini, pakar gizi dari RS Pondok Indah dan Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, dr. Tirta Prawita Sari mengatakan jika sebaiknya masyarakat menghindari gorengan untuk santapan berbuka puasa.

Tirta juga mengungkapkan jika sebisa mungkin untuk tidak mengkonsumsi gorengan, apalagi untuk santapan berbuka puasa.

Makanan yang digoreng bisa mengandung kalori tiga kali lipat sebelum proses penggorengan. Kalori setinggi itu bisa memberi dampak buruk kesehatan terutama jika dikonsumsi untuk menu berbuka puasa.

Baca Juga: Dirut Kimia Farma Minta Polisi Usut Karyawan yang Gunakan Alat Rapid Test Antigen Bekas di Bandara Kualanamu

Berbuka puasa dengan gorengan dipercaya dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti meningkatkan kolesterol jahat, menaikkan asam lambung, menyebabkan kembung, mulas, dan gangguan pencernaan, serta berpotensi besar menaikkan berat badan.

"Tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu yang terbaik untuk mengkonsumsi gorengan," katanya, sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Antara.

Jika seseorang sangat ingin menyantap gorengan untuk berbuka, Tirta menyarankan untuk membatasi sesedikit mungkin konsumsi gorengan, bahkan jika bisa dihindari.

Menurutnya, makanan yang cocok sebagai makanan pembatal puasa dikala berbuka adalah kurma atau buah-buahan. Ia mengatakan jika tiga buah kurma dan potongan buah akan sangat idea untuk menu berbuka puasa.

Baca Juga: Tenang! Lebaran Makan Rendang, Pemerintah Telah Siapkan Kebutuhan Daging Sapi Lokal

Metode pengolahan makanan yang baik untuk menu berbuka adalah yang tidak mengalami terlalu banyak pengolahan, seperti digoreng.

Metode pengolahan yang disarankan untuk makanan sehat adalah dengan dikukus, dipanggang, atau dibuat sup. Jika memang ingin makan gorengan, ada baiknya digoreng dengan menggunakan air fryer jika memilikinya.

"Terlepas dari semua itu, semakin sederhana cara pengolahannya maka semakin baik, karena kita dapat terhindar dari penambahan kalori dan bahan-bahan lainnya," kata Tirta.

Baca Juga: Tindak Tegas! Walikota Solo Gibran Larang Presiden Jokowi Mudik Ke Solo, Netizen: Awas jadi Anak Durhaka

Oleh karena itu, konsumsi buah dan kurma untuk berbuka puasa adalh pilihan terbaik karena tidak menghadapi proses yang tidak menyehatkan.

Tirta juga merekomendasikan untuk mencoba membuat menu sehat seperti kue oat yang diberi tambahan kurma dan menggunakan pemanis alami rendah kalori seperti madu dan stevia.

Ia juga mengingatkan agar setiap orang memenuhi kebutuhan gizi harian ketika berpuasa dengan menu sahur dan berbuka yang padat komposisi zat gizi makro agar tubuh tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah