Ibu Hamil yang Terpapar Polusi Udara Lebih Rentan Melahirkan Anak dengan Gejala Asma, Menurut Studi Terbaru

- 22 Mei 2021, 09:44 WIB
Ilustrasi ibu dan bayinya
Ilustrasi ibu dan bayinya /Marcin Jozwiak/unsplash.com/

KABAR BESUKI - Asma adalah suatu kondisi medis dimana saluran udara menyempit dan membengkak, sehingga membuat penderitanya sulit bernafas dan mengalami sesak.

Beberapa bahkan menderita asma semenjak ia masih sangat kecil. Seperti dikutip dari Healthline, setidaknya 80 persen anak-anak memiliki gejala asma sebelum mereka menginjak usia lima tahun.

Menurut penelitian, ibu bayi yang terpapar partikel polusi udara kecil pada tingkat yang tinggi selama masa kehamilan akan beresiko memiliki bayi yang menderita penyakit asma setelah lahir, sebagaimana dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Hamas Palestina Pamer Stok Rudal, Bahkan Disebut Bisa Serang Israel dalam Beberapa Bulan ke Depan

Studi tersebut menganalisis dampak partikel ultra-halus (UFP) yang dianggap lebih beracun daripada partikel udara lain yang lebih besar, dimana partikel udara lainnya juga sering dikaitkan dengan gejala asma.

UFP juga sering dikaitkan dengan dampak buruk kesehatan lain seperti kanker otak, penyakit jantung, dan paru-paru.

UFP seringkali dapat ditemukan pada udara-udara di perkotaan yang berasal dari asap kendaraan dan juga hasil dari pembakaran kayu.

Peneliti menyimpulkan jika partikel tersebut masuk melewati paru-paru ibu hamil, masuk ke aliran darah dan juga bisa melewati plasenta yang ada pada kandungan ibu hamil.

Baca Juga: Usut Kasus Jutaan Data Pribadi Bocor, Bareskrim Polri Panggil Dirut BPJS

Menurut pemimpin penelitian, Prof Rosalind Wright dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, asma pada masa kanak-kanak adalah sebuah epidemi global yang menungkinakan besar akan meningkat karena adanya peningkatan paparan polusi udara akibat dari perubahan iklim.

Ia juga menjelaskan apabila perkembangan janin dalam kandungan sangat sensitif terhadap stres oksidasi yang juga bisa disebabkan oleh partikel polusi udara.

Sebagian besar diagnosis asma pada anak-anak yang ibunya terpapar UFP tingkat tinggi, terjadi ketika anak mulai menginjak usia tiga tahun.

Polusi udara juga diketahui membahayakan janin karena mengakibatkan kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah.

Baca Juga: Jika Alami Imsomnia Terapkan Cara Pernapasan Ini Agar Kamu dapat Tidur dengan Nyenyak

Sebuah penelitian lain dari tahun 2019 juga mengungkapkan jika polusi udara sama buruknya pada ibu hamil seperti bahaya merokok dan juga berisiko menyebabkan keguguran.

Penelitian ini juga menemukan jika kehamilan yang sensitif terhadap UFP juga berbeda antara janin laki-laki dan perempuan.

Karena itu, peneliti menyarankan agar ibu hamil sebaiknya menghindari tempat-tempat yang cenderung tercemar polusi udara.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Bentuk Tim Khusus untuk Melacak Sumber Terkait Dugaan Kebocoran Data Pribadi

Selain itu, mengkonsumsi makanan atau vitamin dengan antioksidan juga diperlukan karena antioksidan terbukti mengurangi peradangan yang disebabkan oleh polusi partikel, dengan begitu kondisi janin juga akan lebih aman.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Guardian


Tags

Terkini

x