GERD Salah Satu Penyakit Comorbid Covid-19, Ini Penjelasan dari dr Tirta

- 31 Juli 2021, 16:53 WIB
Pendapat dr Tirta mengenai Gerd comorbid Covid-19./Tangkapan layar/Youtube/
Pendapat dr Tirta mengenai Gerd comorbid Covid-19./Tangkapan layar/Youtube/ /Tirta PengPengPeng/

KABAR BESUKI - GERD adalah sebuah penyakit pencernaan yang mana asam lambung atau empedu mengiritasi lapisan dalam saluran makanan.

Ini adalah penyakit kronis yang terjadi saat asam lambung atau empedu mengalir ke saluran makanan dan mengiritasi dinding dalamnya. 
 
Refluks asam dan heartburn (asam lambung naik) lebih dari dua kali seminggu dapat mengindikasikan GERD.
 
Para pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa ada beberapa golongan penyakit yang dapat memperparah gejala dari Covid-19.
 
Hal ini disebabkan mereka memiliki penyakit penyerta atau yang disebut sebagai komorbid. 
 
Beberapa komorbid yang menyertai antara lain hipertensi, diabetes, gagal ginjal, dan lain sebagainya. 
 
Lalu bagaimana dengan penderita GERD? Apakah GERD komorbid Covid-19?
 
Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung sering mengalir kembali ke tabung yang menghubungkan mulut dan perut (kerongkongan). Kondisi ini (refluks asam) dapat mengiritasi lapisan kerongkongan Anda.
 
Untuk menjawab apakah GERD komorbid Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi pun memberikan jawabannya. 
 
Melalui unggahan video yang diunggah di kanal Youtube pribadinya, ia mengatakan bahwa GERD masuk sebagai golongan komorbid Covid-19.
 
Hal ini disebabkan GERD dapat kambuh saat pasien Covid-19 mengalami anosmia, yakni kehilangan kemampuan untuk merasakan dan mencium sesuatu.
 
Kondisi ini sering kali menjadikan penderita Covid-19 kehilangan nafsu makan. Dengan demikian, pola makan pun menjadi tak teratur dan menyebabkan GERD kambuh.
 
“GERD itu komorbid untuk Covid-19 karena orang yang kena Covid-19 itu mengalami anosmia. Otomatis karena dia nggak bisa ngerasain, dia nggak nafsu makan, otomatis GERD kambuh,” tuturnya dalam video tersebut, seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube Tirta PengPengPeng.
Meskipun masuk dalam daftar komorbid Covid-19, dokter lulusan Universitas Gadjah Mada ini pun menyebut bahwa penderita GERD masih bisa melakukan vaksinasi. Menurutnya, vaksinasi aman untuk penderita GERD.
 
Gejala yang biasa terjadi saat asam lambung naik adalah rasa asam atau pahit di  mulut dan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati. 
 
Kedua gejala ini biasanya akan semakin memburuk saat penderita membungkuk, berbaring, atau setelah makan.
 
Selain mulut terasa asam dan nyeri ulu hati, gejala lain yang juga dapat menyertai GERD adalah:
 
》Kesulitan menelan atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan.
》Gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk dan sesak napas. Orang yang memiliki penyakit asma akan sering kambuh ketika gejala GERD kumat.
》Suara serak.
》Mual dan muntah.
》Sakit tenggorokan.
》Keluarnya isi lambung tanpa disadari.
》Gangguan tidur.
》Kerusakan gigi karena sering terkena asam lambung.
》Bau mulut.
 
Penting untuk diketahui bahwa gejala GERD terkadang disalahartikan sebagai serangan jantung, karena keduanya sama-sama menimbulkan sensasi perih di dada dan nyeri ulu hati. Akan tetapi, gejala kedua peyakit ini bisa dibedakan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube Tirta PengPengPeng


Tags

Terkini