Mengenal Skoliosis atau Tulang Belakang Bengkok, Dr. Asa Ibrahim: Banyak Banget Mitos

- 1 April 2022, 16:45 WIB
Ilustrasi Mengenal Skoliosis atau Tulang Belakang Bengkok
Ilustrasi Mengenal Skoliosis atau Tulang Belakang Bengkok /Pexels/Karolina Grabowska/

KABAR BESUKI – Skoliosis atau tulang belakang bengkok banyak terjadi pada remaja atau dewasa terutama perempuan dengan perbandingan 10:1

Kebanyakan dari penderita skoliosis tidak menyadari jika mereka mengalami skoliosis atau tulang belakang bengkok sebab banyak juga yang tidak menimbulkan gejala akibat skoliosis ini.

Bengkoknya tulang belakang akibat skoliosis akan bertambah seiring berjalannya waktu, puncaknya terjadi pada anak gadis yang mulai mengalami menstruasi untuk pertama kali.

Baca Juga: Mengenal Tipe-tipe Rambut Rontok atau Alopecia, Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Biasanya, bengkok akan berhenti di akhir masa pertumbuhan kurang lebih sekitar umur 16 tahun.

Dilansir Kabar Besuki dari Twitter @asaibrahim, seorang dokter bedah tulang, Dr. Asa Ibrahim menulis utas penting terkait scoliosis.

Dr. Asa Ibrahim memaparkan penderita skoliosis umur 20-30 tahun mengeluhkan sering pegal-pegal atau nyeri disertai tulang belakang bengkok.

Faktanya, bengkok sudah terjadi saat mereka masih remaja. Seiring bertambahnya aktivitas yang berat, gejala akan terasa saat mulai kuliah atau kerja, sehingga mereka lebih mengeluhkan gejala-gejala yang terjadi pada penderita skoliosis.

“Penderita skoliosis biasanya baru menyadari punggungnya bengkok saat kebetulan sedang menjalani medical checkup dan ronsen,” tulis Dr. Asa melalui utas.

Baca Juga: Mandi di 3 Waktu Ini Ternyata Bisa Sebabkan Jantung Lemah hingga Kematian Mendadak, Waspadalah!

“Meskipun secara anatomis atau ronsen terlihat bengkok, tapi tidak selalu ada keluhan,” tambahnya.

Dr. Asa Ibrahim menyarankan bagi yang merasa punggunngnya sering sakit bahkan sudah sampai terlihat bengkok supaya periksa ke dokter. Khususnya segera dilakukan ronsen dan mencari tahu penyebab sakitnya karena apa.

Setelah pemeriksaan ronsen, kemudian dihitung sudut kemingiran atau tingkat keparahan scoliosis sebab rencana pengobatan akan ditentukan sesuai dengan tingkat keparahannya.

“Kalau memang benar scoliosis dengan bengkok <20 derajat, teman-teman tidak perlu khawatir. Sebagian besar kasus masuknya kategori ringan, banyak yang bisa membaik atau kambuh asal penanganan tepat,” ungkap Dr. Asa Ibrahim.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Perut Buncit Tanpa Perlu Olahraga, Begini Caranya Kata Dokter Zaidul Akbar

Lantas bagaimana cara penanganan yang tepat?

Dr. Asa Ibrahim menuliskan, pengobatan scoliosis <20 derajat tidak perlu operasi dan memakai korset. Cukup perkuat otot punggung secara teratur, baik dengan aerobic, berenang, back strengthening exercise, rutin stretching maupun yoga.

Melakukan banyak olahraga sebagai upaya untuk memulihkan sakit di punggung dan mencegah gejala.

Menurut ilmu medis, skoliosis yang menyebabkan tulang belakang bengkok tidak bisa lurus lagi kecuali dengan tindakan operasi.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 2022 Sebentar Lagi, Stop Minum Ini Saat Sahur Jika Tidak Ingin Beser

“Target pengobatan supaya nyeri, kram, kenceng tidak bergejala lagi. Jadi tulangnya masih bengkok, tapi sakitnya hilang, tidak bergejala dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa,” tambahnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Twitter @asaibrahim


Tags

Terkait

Terkini