Penyebab Nyeri Kepala Hingga Lemas Saat Puasa, Begini Penjelasan Dokter Denta

- 4 April 2022, 12:32 WIB
Penyebab nyeri kepala hingga pusing saat puasa.
Penyebab nyeri kepala hingga pusing saat puasa. //cottonbro/pexels.com/

KABAR BESUKI – Saat puasa, sebagian orang mungkin akan merasakan nyeri kepala hingga lemas secara tiba-tiba ketika melakukan aktivitas sehari-hari.

Setiap orang berpikir, jika penyebab nyeri kepala hingga lemas diakibatkan kurangnya asupan makanan saat menjalankan puasa.

Penyebab nyeri kepala hingga lemas saat puasa dikaitkan dengan istilah hipoglikemia.

Lantas, apakah bisa dinamakan hipoglikemia ketika nyeri kepala hingga lemas saat puasa padahal tubuh sudah terpenuhi dengan nutrisi yang cukup saat sahur dan berbuka?

Seperti dilansir Kabar Besuki dari Twitter @sdenta, seorang dokter spesialis anak, melalui utas Dokter Denta menjelaskan penyebab nyeri kepala hingga lemas saat puasa.

Menurut Dokter Denta, sangat kecil kemungkinan nyeri kepala dan lemas terjadi karena hipoglikemia.

Baca Juga: Sebut Presiden Jokowi Tak Punya Prestasi dan Ambisi Berkuasa, Rocky Gerung: Jokowi Itu Bermental Otoriter

Hipoglikemia merupakan kondisi glukosa darah kurang dari normal. Glukosa adalah molekul yang dimetabolisme oleh sel menjadi energi untuk menjalankan fungsi sel sehari-hari

“Glukosa memang didapatkan dari asupan makanan, jadi wajar sekali pikiran kita akan tertuju pada rendahnya glukosa tiap kali pusing dan lemes saat puasa,” tulis Dokter Denta.

Tubuh manusia sudah dirancang sedemikian rupa supaya tidak sepenuhnya bergantung dengan asupan glukosa dari luar. Jika asupan makanan nol, tidak perlu khawatir sebab tinggal membuat glukosa sendiri dari apa yang ada di dalam tubuh.

Lalu, apa kemungkinan yang menyebabkan nyeri dan lemas saat puasa?

Melalui utas, Dokter Denta menjelaskan penyebab pertama dapat disebabkan oleh pola makan.

“Karena takut lemas pas puasa, kita cenderung over eating ketika berbuka dan sahur. apalagi terlalu banyak asupan karbo dan gula tambahan,” ungkap Dokter Denta.

Kemungkinan penyebab selanjutnya adalah  post prandial hypotension atau tensi rendah.

Baca Juga: Bandingkan Jokowi dengan Habibie dan SBY, Rocky Gerung Puji Hasil Penelitian William Liddle

Tensi rendah disebabkan oleh sirkulasi darah terfokus pada saluran cerna yang mengakibatkan tekanan darah di area tubuh lain menjadi rendah, termasuk darah yang mengalir ke otak sehingga menyebabkan pusing dan lemas.

Dokter Denta memaparkan solusi dari penyebab tersebut untuk sahur dan berbuka dengan makan secukupnya. Berbuka sedikit lalu makan berat setelah sholat taraweh, minimal karbo dan fokus pada protein, lemak, dan serat.

Sahur dengan makan besar memicu tubuh rentan merasakan pusing dan lemas sebab tekanan darah rendah tersebut.

Penyebab berikutnya, kemungkinan disebabkan oleh over hidrasi atau kebanyakan minum sehingga menyebabkan tubuh lemas saat puasa.

Tubuh manusia tidak mengenal konsep menimbun cairan sebanyak-banyaknya untuk persiapan kebutuhan cairan kedepannya.

“Setelah minum 4 liter dalam satu waktu bukan berarti bisa kuat gak minum selama dua hari ya,” tulis Dokter Denta melalui utas.

Baca Juga: Menteri Kabinet Sri Lanka Mengundurkan Diri Secara Massal, Tersisa Presiden

“Ginjal secara  ketat mengatur jatah cairan yang diperlukan tubuh. Saat minum melebihi kebutuhan, ginjal langsung membuang cairan yang tidak perlu lewat kencing,” tambahnya.

Saat tubuh mengalami over hidrasi , maka hal tersebut juga menyebabkan kencing secara berlebihan lalu membuat elektrolit ikut terbuang.

Elektrolit seperti Na, K, Cl, Ca, Mg, dal lain-lain apabila tidak seimbang akan menyebabkan pusing, keram, lemas, dan lain sebagainya.

Di akhir utas yang ditulisnya, Dokter Denta memberikan solusi supaya tidak minum terutama air putih secara berlebihan.

“Bagi dua sumber cairan dari air putih dan makanan berkuah serta buah-buahan yang mengandung cairan, itu akan awet dalam tubuh. Waktu sahur cukup minum segelas atau dua gelas,” tutupnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Twitter @sdenta


Tags

Terkait

Terkini

x