Tips Mengurangi Limbah Makanan Saat Krisis Iklim Menghantam Produksi Beras di Berbagai Daerah

- 22 April 2022, 18:04 WIB
Cara mengurangi limbah makanan terutama nasi.
Cara mengurangi limbah makanan terutama nasi. //Pixabay/lightluna94

KABAR BESUKI -  Pemborosan makanan telah menjadi masalah selama beberapa tahun terakhir, di tengah ambisi beberapa negara untuk menjadi zero-waste.

Berdasarkan data pada tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah limbah makanan mencapai 931 juta ton. Jumlah tersebut sama dengan 17% dari makanan yang diproduksi dibuang percuma.

Hal tersebut membuat perubahan iklim semakin tinggi karena makanan yang terbuang akan menyumbang 8-10 persen dari emisi gas rumah kaca global.

Pada tahun 2021, Singapura menghasilkan 817.000 ton limbah makanan, melonjak dari 665.000 ton pada tahun 2020, menurut data yang dirilis oleh Badan Lingkungan Nasional minggu ini.

Sedangkan di Indonesia, pada tahun 2020 menghasilkan sekitar 300kg limbah makanan per orang per tahun, jumlah tersebut menjadikan Indonesia penyumbang limbah makanan terbesar di dunia setelah Arab.

Dan ini adalah masalah yang akan menjadi lebih menonjol karena perubahan iklim terus menghantam produksi pangan global.

Baca Juga: Krisis Iklim Mempercepat Pencairan Satu-satunya Gletser Tropis Indonesia ‘Eternity Glacier’ Ada di Papua

“Terlepas dari kampanye bertahun-tahun, lebih banyak pendidikan publik masih diperlukan. Teknik penghematan yang diusulkan sudah dikenal dan diluncurkan, beli dan masak hanya apa yang Anda butuhkan, kurangi ukuran porsi, dan seterusnya. Tapi perubahan pola pikir masih belum meluas,” kata Profesor Paul Teng, Ajun Senior Fellow (Ketahanan Pangan) di S Rajaratnam School of International Studies.

“Sering kali, komunikasi kita tentang sisa makanan terkait dengan nilai makanan. Sangat sulit untuk beras karena beras itu murah, dalam hitungan dolar dan sen. Kamu masih mendengar (orang tuamu) menyuruhmu menghabiskan lauknya, biarkan nasinya saja yang kemudian menjadi kebiasaan,” kata David Chen, salah satu pendiri Golden Sunland, sebuah perusahaan beras lokal.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkait

Terkini

x