Mengenal Istilah Perfeksionis dan Dampak Bagi Kesehatan Mental atau Fisik, Sifat Cenderung Hindari Kesalahan

- 29 Mei 2022, 16:08 WIB
Ilustrasi seorang perfeksionis tidak tahan dengan hal-hal yang berantakan dan harus terlihat sempurna/Pexels/SHVETS production
Ilustrasi seorang perfeksionis tidak tahan dengan hal-hal yang berantakan dan harus terlihat sempurna/Pexels/SHVETS production /

KABAR BESUKI – Perfeksionis merupakan kebutuhan yang kuat untuk menghindari kesalahan atau menuntut diri untuk selalu “sempurna”, yang tidak hanya membatasi seseorang dalam kehidupan sehari-harinya.

Perfeksionis dapat berupa, ketika Anda menulis email berulang kali tanpa henti sebelum menekan kirim atau menganggap diri Anda gagal ketika rekan kerja atau teman sekelas melakukan pekerjaan yang lebih baik.

Perfeksionis bukanlah kondisi medis itu sendiri, namun kecenderungan ini dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik seseorang, menurut Gail Saltz, MD, profesor psikiatri klinis di Rumah Sakit Presbyterian, New York dan pembawa acara How Can I Help? Podcast dari iHeartRadio.

Perfeksionis merupakan hal yang berbeda dari ciri-ciri berbasis prestasi, seperti ambisi.

Baca Juga: Ajang Selancar Banyuwangi Dapat Apresiasi dari Menparekraf: Bakal Angkat Citra Pariwisata Banyuwangi

“Ambisi bekerja sebagai pemberi energi, mendorong kita menuju kesuksesan dan menginspirasi kita untuk berbuat lebih banyak,” jelas Sarah Kaufman, LMSW dan psikoterapis di Cobb Psychotherapy.

Namun, terkadang tiang gawang kami mulai bergerak—seperti jika Anda mencapai tujuan, tetapi Anda langsung merasa tidak puas dengan kinerja Anda.

“Ketika harga diri Anda mulai terjerat dengan mencapai tujuan Anda atau mendapatkan segalanya dengan benar, saat itulah ambisi bisa memasuki wilayah perfeksionis,” jelasnya.

Penyebab Perfeksionis

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: The Healthy


Tags

Terkait

Terkini

x