Mengenal Istilah Perfeksionis dan Dampak Bagi Kesehatan Mental atau Fisik, Sifat Cenderung Hindari Kesalahan

- 29 Mei 2022, 16:08 WIB
Ilustrasi seorang perfeksionis tidak tahan dengan hal-hal yang berantakan dan harus terlihat sempurna/Pexels/SHVETS production
Ilustrasi seorang perfeksionis tidak tahan dengan hal-hal yang berantakan dan harus terlihat sempurna/Pexels/SHVETS production /

Ketika kita terus-menerus khawatir tentang melakukan sesuatu dengan sempurna, kita cenderung mengalami gejala fisik kecemasan juga, seperti ketegangan otot, jantung berdebar-debar, mual, dan sakit kepala.

“Sifat perfeksionis bisa menjadi lingkaran setan keinginan untuk melakukan yang terbaik, tetapi kemudian perlu menjadi lebih baik dari yang terbaik di waktu berikutnya,” kata Dr. Jerud.

Bisakah Perfeksionis diobati?

“Cara terbaik untuk mengobati atau mengelola sifat perfeksionis adalah secara bertahap mulai melakukan kebalikan dari apa yang diinginkan,” kata Dr. Jerud. 

Misalnya, dia mengatakan jika Anda cenderung membaca ulang email berulang kali sebelum mengirimnya untuk memastikan email tersebut sempurna, mulailah dengan mencoba menguranginya. Lihat apakah Anda dapat menekan kirim tepat setelah membuat draf atau hanya satu putaran pengeditan.

Baca Juga: Link Live Streaming Race MotoGP Italia 2022 di Trans7 dan SPOTV: Adu Gengsi Antar Rider Kian Memanas

“Mulailah dengan mengirim email singkat kepada orang yang Anda cintai dan kemudian lanjutkan dengan menulis email yang lebih panjang kepada rekan kerja atau bahkan supervisor,” katanya.

Contoh lain, Anda bergumul dengan penampilan yang sempurna. Dalam hal ini, Anda dapat mencoba untuk secara bertahap menghilangkan beberapa langkah dari rutinitas perawatan Anda, mengenakan kemeja yang tidak pas, dan berlatih berinteraksi dengan orang lain ketika terlihat kurang sempurna.

“Tujuannya bukan untuk menghilangkan kecemasan diri, tetapi untuk membantu Anda belajar bahwa Anda dapat mentolerir ketidaksempurnaan,” tambahnya. 

Strategi lain, seperti mengevaluasi self-talk negatif dapat membantu Anda memahami apakah kritik diri Anda adil atau bahkan akurat, serta memberi ruang untuk menerima sejumlah kegagalan dalam hidup.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: The Healthy


Tags

Terkait

Terkini