Usai Gubernur The Fed Jerome Powell Berikan Testimoni, Rupiah Diprediksi Stabil

24 Maret 2021, 12:28 WIB
Foto: Ilustrasi Uang Rupiah /Gisela R//Pixabay/EmAji

KABAR BESUKI- Rabu 24 Maret 2021, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada diprediksi stabil.

Hal ini merespon testimoni Gubernur bank sentral AS The Federal Reserve Jerome Powell semalam.

Rupiah dibuka menguat dua poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.409 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.407 per dolar AS.

Baca Juga: Tanggal Tua Melanda? Masakan Tumis Ini Bisa Buat Hidup Tetap Berwarna, Berikut Cara Pembuatannya

Baca Juga: IDI: Tidak Ada Pandemi, Tidak Ada COVID Semua Hanya Bentuk Pengelabuan dan Pembodohan Global, Cek Fakta Ini

Baca Juga: Seiring dengan Koreksi Bursa Global, Kini IHSG Berpotensi Kembali Melemah

"Naiknya indeks dolar dan melemahnya yield US treasury kemungkinan akan mendorong stabilnya rupiah. Melemahnya harga minyak dunia Brent sebesar 6 persen karena kekhawatiran kembali lockdownnya Jerman kemungkinan dapat membantu stabilnya rupiah hari ini," kata analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Kabar Besuki dari laman Antara pada 24 Maret 2021.

Di tengah kekhawatiran kembali diberlakukannya lockdown di Jerman yang dapat menekan mata uang euro terhadap dolar AS, Ahmad memaparkan bahwa indeks dolar kemungkinan menguat ke level 92,5 pada hari ini.

Tercatat kasus harian Covid-19 kembali melonjak di Eropa di tengah keterbatasan vaksin.

Sementara imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan turun ke level 1,58 persen. Imbal hasil obligasi AS kemungkinan akan kembali tertekan di tengah kekhawatiran perbaikan ekonomi di tengah kembalinya kenaikan kasus di Eropa.

Para pelaku pasar juga masih menanti data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS Februari pada Jumat ini. Imbal hasil obligasi AS kini stabil di level 1,6 persen.

Baca Juga: Kasus Suap Pengadaan Bansos Dilanjutkan dengan KPK Memanggil 12 Saksi

Imbal hasil obligasi AS cenderung tertekan pasca naik di atas 1,7 persen. Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di hadapan U.S. House Committee on Financial Services tadi malam meredakan kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Powell mengatakan bahwa perbaikan ekonomi AS sudah berada di jalur yang benar namun sektor-sektor ekonomi yang terdampak akibat COVID-19 belum benar-benar pulih dan tingkat pengangguran di AS masih cukup tinggi.

"Pernyataan Powell tersebut meredakan kenaikan yield US treasury," ujar Ahmad.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan stabil ke level Rp14.400 per dolar AS. Pada Selasa 23 Maret 2021 lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.397 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.407.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler