Konflik Israel Palestina Belum Berakhir, Banyak Anak yang Kehilangan Orang Tua Akibat Pengeboman di Gaza

19 Mei 2021, 16:34 WIB
Ilustrasi banyak rumah runtuh /Levi Meir Clancy/Unsplash/

KABAR BESUKI - Menurut pejabat kesehatan Gaza, setidaknya 63 anak termasuk di antara 217 warga Palestina yang telah tewas di Gaza sejak konflik terbaru antara Israel dan Hamas dimulai pada 10 Mei 2021. Di pihak Israel, 12 orang telah terbunuh oleh roket Hamas, termasuk bocah berusia 5 tahun.

Israel mengatakan pihaknya melakukan segala cara untuk mencegah korban sipil, termasuk mengeluarkan peringatan bagi orang-orang untuk mengevakuasi bangunan yang akan diserang. Ketika Hamas telah menembakkan ratusan roket ke Israel, sebagian besar dicegat oleh pertahanan anti-rudal, militer Israel telah menggempur ratusan situs di Gaza.

Anak-anak menjadi trauma ekstensif dalam korban pemboman Israel di Jalur Gaza. Bagi sebagian orang, itu adalah trauma yang telah mereka lihat berulang kali sepanjang hidup mereka yang singkat.

Baca Juga: Aktivis Perempuan dan Anak Ikut Buka Suara Masalah Pelajar Dikeluarkan dari Sekolah Akibat Hina Palestina

Ini adalah keempat kalinya dalam 12 tahun para penguasa Israel dan Hamas di Gaza berperang.

Serangan hari Minggu itu menargetkan terowongan Hamas yang berada di bawah Kota Gaza, kata militer Israel. Pesawat-pesawat tempur itu menghantam Jalan al-Wahda, salah satu jalan komersial tersibuk di kota itu.

Tiga bangunan runtuh, dan beberapa orang dari setidaknya tiga keluarga tewas. Secara keseluruhan 42 orang meninggal, termasuk 10 anak dan 16 wanita.

Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seorang juru bicara militer Israel, menyebut situasi yang menyebabkan kematian itu tidak normal. Dia mengatakan di satu lokasi serangan udara menyebabkan sebuah terowongan runtuh, merobohkan rumah-rumah bersamanya, dan itu menyebabkan sejumlah besar korban warga sipil, yang bukan tujuan.

Baca Juga: Buat Video Hina Palestina di Media Sosial, Pelajar Bengkulu Dikeluarkan dari Sekolah

Dia mengatakan militer sedang menganalisis apa yang terjadi dan “mencoba untuk mengkalibrasi ulang” persenjataannya untuk mencegah terulangnya kembali.

Dia mengatakan kampanye pemboman yang menargetkan jaringan terowongan akan diperluas ke lebih banyak wilayah di Gaza dan militer berusaha bila memungkinkan untuk menyerang terowongan di bawah jalan daripada di bawah rumah.

Israel dan Hamas telah berperang dalam konflik serupa pada tahun 2009, 2012, dan 2014, setiap kali menimbulkan kerusakan parah

Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan bahwa 11 anak-anak sejauh ini telah melalui program psiko-sosial untuk membantu menghadapi trauma.

“Ini keempat kalinya bagi banyak dari mereka untuk mengalami” pemboman di sekitar rumah mereka, kata Hozayfa Yazji, manajer lapangan area dewan pengungsi. Dilansir Kabar Besuki melalui laman Channel News Asia.

Baca Juga: Konflik di Jalur Gaza Semakin Memanas, Mesir Diminta untuk Menengahi Pertempuran Israel dan Palestina

Para orang tua di Gaza dengan putus asa mencoba menenangkan anak-anak mereka yang ketakutan, saat bom turun, memberi tahu anak-anaknya bahwa itu hanya kembang api.

“Kekerasan tentu saja akan mempengaruhi psikologi anak-anak ini,” katanya.

Dewan pengungsi bekerja dengan 118 sekolah di Gaza, menjangkau lebih dari 75.000 siswa melalui Program Pembelajaran yang Lebih Baik. Program tersebut melatih para guru untuk menangani anak-anak yang mengalami trauma dan menyelenggarakan latihan yang menyenangkan untuk menghilangkan stres. Ia juga melakukan pemeriksaan rumah pada anak-anak untuk memberikan bantuan.

Baca Juga: Israel Disebut Sebenarnya Takut dengan Orang Jawa? Cak Nun Beberkan Buktinya!

Sekretaris jenderal dewan, Jan Egeland, menyerukan gencatan senjata segera, dengan mengatakan, “Selamatkan anak-anak ini dan keluarga mereka. Berhenti membom mereka sekarang".

Namun dia mengatakan, jangka panjang, diakhirinya blokade di Gaza dan pendudukan wilayah Palestina diperlukan jika kita ingin menghindari lebih banyak trauma dan kematian di antara anak-anak.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler