Menteri Luar Negeri Memperingatkan Jepang dapat Membekukan Semua Bantuan Myanmar

22 Mei 2021, 15:59 WIB
Tentara dan Polisi Myanmar saat membubarkan protes, /REUTERS/Stringer/

KABAR BESUKI - Tokyo dapat membekukan semua bantuan ke Myanmar, menteri luar negeri Jepang memperingatkan dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat 21 Mei 2021, karena junta militer terus menggunakan kekuatan mematikan terhadap lawan kudeta.

Jepang adalah donor utama bagi Myanmar, dan telah menangguhkan bantuan baru setelah militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

Tetapi Toshimitsu Motegi, berbicara kepada surat kabar Nikkei, mengatakan pembekuan dapat diperluas.

Baca Juga: Di Balik Industri Kecantikan, Inilah Nasib para Penambang Miskin di India

"Kami tidak ingin melakukan itu sama sekali, tetapi kami harus menyatakan dengan tegas bahwa akan sulit untuk melanjutkannya dalam keadaan seperti ini," katanya kepada surat kabar tersebut.

"Sebagai negara yang mendukung demokratisasi Myanmar dengan berbagai cara, dan sebagai sahabat, kita harus mewakili masyarakat internasional dan menyampaikannya dengan jelas".

Baca Juga: Tanggapi Jual Beli Vaksin COVID-19 Ilegal, Tahjo Kumolo Usulkan ASN Bersangkutan Dipecat

Jepang mengumumkan pada Maret bahwa mereka menghentikan semua bantuan baru untuk Myanmar yang miskin sebagai tanggapan atas kudeta, meskipun belum menjatuhkan sanksi individu pada komandan militer dan polisi yang diterapkan oleh beberapa negara lain.

Motegi mengatakan Jepang adalah penyedia bantuan ekonomi terbesar bagi Myanmar, dan Tokyo memiliki hubungan jangka panjang dengan militer negara itu.

Menurut Nikkei, Jepang memberikan bantuan pembangunan senilai US $ 1,74 miliar kepada Myanmar pada tahun fiskal 2019, lebih banyak daripada negara lain dengan angka yang diungkapkan. Angka bantuan China tidak dipublikasikan.

Baca Juga: Orang Tua yang Memiliki Anak Kembar Ternyata Lebih Berisiko Mengalami Perceraian, Begini Kata Pakar

Lebih dari 800 orang tewas di Myanmar dalam kerusuhan sejak militer menggulingkan Aung San Suu Kyi dalam kudeta 1 Februari.

Seorang jurnalis Jepang yang ditangkap karena meliput kudeta dibebaskan minggu lalu dan kembali ke Tokyo.

Pembebasannya dilakukan ketika Jepang mengatakan telah menawarkan bantuan darurat sebesar $ 4 juta kepada Myanmar melalui Program Pangan Dunia.

Tokyo telah menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan pemulihan demokrasi.

Baca Juga: 4 Cara Diet Sangat Bahaya Menurut Ahli, Termasuk Diet Tanpa Karbohidrat

Motegi mengatakan kepada Nikkei bahwa Tokyo terus mengadakan dialog dengan junta.

"Kami memiliki lebih banyak variasi saluran di Myanmar, termasuk dengan militer, daripada Eropa dan AS," katanya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler