Kelompok Militer Hamas Janji Tidak Ambil Bantuan Dana Internasional untuk Pembangunan Kembali Jalur Gaza

27 Mei 2021, 06:53 WIB
Yahya Sinwar, Pemimpin Kelompok Militer Hamas /Mohammed Salem/REUTERS

KABAR BESUKI - Kelompok militer Hamas berjanji untuk tidak mengambil sepeserpun terhadap bantuan dana internasional untuk pembangunan kembali jalur Gaza yang terkepung setelah dihancurkan oleh Israel dalam waktu sebelas hari sejak Senin, 10 Mei 2021 lalu.

Pemimpin kelompok militer Hamas Yahya Sinwar mengatakan bahwa pihaknya menjanjikan distribusi bantuan yang "transparan dan tidak memihak" sebagai gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diadakan untuk hari keenam pada Rabu, 26 Mei 2021 kemarin.

"Kami menyambut baik upaya internasional atau Arab untuk membangun kembali Jalur Gaza," kata Sinwar sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Aljazeera.

Baca Juga: Aktivis HAM Tuntut Jawaban Facebook Terkait Penyensoran Konten Konflik Israel dan Palestina

Dia menegaskan komitmennya untuk tidak mengambil sepeserpun terhadap dana bantuan rekonstruksi dan kemanusiaan di jalur Gaza.

"Saya menegaskan komitmen kami untuk tidak mengambil satu sen pun yang dimaksudkan untuk rekonstruksi dan upaya kemanusiaan. Kami tidak pernah mengambil satu sen pun di masa lalu," ujarnya.

Pernyataan Sinwar datang sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menjanjikan bantuan negaranya dalam membangun kembali Gaza pada Selasa, 25 Mei 2021 lalu.

Baca Juga: Pengadilan Israel Tunda Banding Tujuh Keluarga Palestina Terkait Pemindahan Paksa Rumah di Yerusalem Timur

Akan tetapi, Blinken menekankan bahwa bantuan tersebut tidak boleh menguntungkan Hamas, yang menguasai wilayah pesisir.

Sinwar mengatakan pernyataan Blinken ditujukan untuk memperluas kesenjangan antara Hamas dan otoritas Palestina, namun dia bersikeras bahwa pernyataan itu tidak akan berpengaruh pada hubungan antara faksi-faksi Palestina yang bersaing.

“Kami tidak akan pernah jatuh untuk trik ini dan saling menyerang,” katanya.

Baca Juga: Villarreal Raih Gelar Juara UEL 2020-21 Usai Kalahkan Manchester United dalam Drama Adu Penalti

Sebagaimana diketahui, ide penyaluran bantuan untuk membangun kembali jalur Gaza datang dari Pemerintah Amerika Serikat bekerja sama dengan otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki dan dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas.

Adanya bantuan tersebut dimaksudkan untuk mengurangi risiko kekuatan Hamas yang dianggap sebagai "organisasi teroris" oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan di Twitter bahwa Inggris telah menjanjikan bantuan darurat sebesar 3,2 juta poundsterling atau sebesar 4,5 juta dolar Amerika Serikat kepada UNRWA untuk mendukung mereka yang berada di Gaza yang terkena dampak baru-baru ini akibat adanya pertempuran selama kurang lebih sebelas hari.

Baca Juga: Masyarakat yang Percaya Jokowi dan Makruf Mulai Naik, Hasil Survei Katakan Sentuh Angka 80,2 Persen

Menurut otoritas kesehatan, sedikitnya 254 orang termasuk 66 anak-anak dinyatakan tewas di Gaza saat Israel membombardir wilayah Palestina dari udara, darat dan laut.

Adapun dari pihak Israel terdapat sedikitnya dua belas orang korban termasuk dua anak dinyatakan tewas akibat serangan oket yang dilakukan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya yang berbasis di Gaza.

Komisi Eropa juga telah mengumumkan bahwa Uni Eropa meningkatkan bantuan kemanusiaannya ke Palestina sebesar delapan juta euro atau sekitar 9,8 juta dolar Amerika Serikat.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler