Dua Warga Singapura Berikan Manfaat Kepada Anak Keluarga Kurang Mampu untuk Belajar di Masa Pandemi

6 Juni 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi dua orang pelajar sedang berjalan/Unsplash/Yogendra Singh /

KABAR BESUKI - Akses ke pendidikan, terutama di usia muda, dapat berdampak besar pada kehidupan seseorang, tetapi dengan mata pencaharian yang terhambat dan sekolah harus ditutup sementara telah mengganggu banyak orang di seluruh dunia.

Pendiri start-up Ang Yu Qian dan Kloe NgDi mengatakan tidak semua orang mendapatkan lingkungan yang kondusif untuk belajar di luar lingkungan sekolah, terutama mereka yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan rentan.

Ide mereka adalah otak kardus berukuran tas kerja yang dapat dibongkar dengan mudah untuk membentuk meja dan bangku yang ringan namun kokoh.

Baca Juga: Mantan Supir Bermodal Mimpi, Ahmad Sahroni 'Crazy Rich Tanjung Priok' Kini Miliki Deretan Mobil Mewah

Dirancang dengan mempertimbangkan anak-anak berusia empat hingga tujuh tahun, setiap meja kardus memiliki tinggi sekitar 56cm dan memiliki permukaan berukuran 65cm kali 46cm. Bangku setinggi sekitar 31 cm ini juga terbuat dari karton.

Hal ini diharapkan dapat memberikan mereka yang berasal dari latar belakang kurang mampu dengan pengaturan yang fleksibel dan sesuai usia, karena mereka cenderung belajar di lantai, meja makan atau tempat tidur karena keterbatasan sumber daya dan ruang.

Saat tidak digunakan, kaki meja dan bangku dapat dengan mudah dibongkar dan dimasukkan ke dalam kotak, sehingga mudah untuk disimpan. Ada juga ruang yang cukup untuk mengemas alat tulis dan buku.

Baca Juga: Batal Berangkat Haji 2021, Wakil Ketua Partai Ummat Kecewa: Presiden Lebih Mesra ke Beijing RRC Komunis

Dilansir Kabar Besuki dari laman CNA, Ang Yu Qian mengatakan apa, yang ada dalam pikiran adalah ketika Anda membuka kotak itu, Anda akan memiliki semua yang Anda butuhkan.

Sejak awal tahun, dua warga Singapura, yang berbasis di AS, telah bermitra dengan beberapa organisasi kesejahteraan seperti Singapore Children's SocietyShine Children and Youth Services, serta Boon Lay Youth Network, untuk mengidentifikasi mereka yang membutuhkan.

Bekerja dengan organisasi-organisasi ini telah membantu mereka memahami tuntutan nyata di lapangan.

Baca Juga: Negara India Sudah Mulai Melonggarkan Kebijakkan Pembatasan, Namun Jika Jumlah Kasus Covid-19 Menurun

Misalnya, beberapa set harus dilaminasi untuk melayani anak berkebutuhan khusus dengan lebih baik.

“Kami juga diberitahu bahwa bangku kami tidak memiliki sandaran sehingga anak-anak mengayunkan bangku dan sulit untuk duduk diam. Itu adalah sesuatu yang tidak kami pikirkan” kata Pak Ang.

Pegangan kotak juga kemudian ditambahkan, di samping papan tulis ke bagian atas meja. Berbagai alat tulis dan bahan ajar dimasukkan berdasarkan kebutuhan penerima manfaat.

Baca Juga: Tagar #TiongkokBikinJongkok Ramai di Twitter, Netizen: Saatnya Revolusi Kemerdekaan

“Salah satu organisasi memberi tahu kami bahwa dengan Covid-19, mungkin lebih baik memiliki bagian atas meja yang mudah dibersihkan dan dapat menahan pembersihan berulang. Anak-anak juga menginginkan papan tulis, jadi kami menambahkan papan tulis,” katanya.

Boon Lay Youth Network, sebuah kelompok relawan pemuda di bawah Gerakan Pemuda Asosiasi Rakyat, telah mendistribusikan 15 set kardus ini kepada peserta program kidsREAD sejak Februari.

Harapannya adalah bahwa ini akan mendorong anak-anak berusia empat hingga enam tahun dan tinggal di blok sewaan terdekat, untuk terus membaca di luar sesi membaca dua bulanan, kata salah satu relawan Chia Zhao Wei.

Baca Juga: India Beri Peringatan Kepada Twitter untuk Mengikuti Aturan Media Sosial Negaranya

Jika ingin anak fokus membaca atau belajar, ada baiknya memberi mereka ruang sendiri yang bisa berupa meja.

Tetapi bagi banyak keluarga berpenghasilan rendah yang tinggal di flat sewaan, mereka tidak memiliki banyak ruang sehingga tidak ada banyak furnitur atau apa yang mereka miliki mungkin tidak ramah untuk anak-anak.

“Jadi kami merasa sesuatu yang bisa dipadatkan berguna dalam situasi ini. Dengan memberikan meja sendiri kepada anak-anak, kami juga berharap dapat membantu menanamkan rasa memiliki,” tambahnya.

Baca Juga: Alfath Langsung Blokir Ratu Rizky Nabila Usai Mengakui Anaknya, Mantan Manajer: Semuanya Sudah Terlambat

Sejauh ini, kardus tersebut telah diterima dengan baik oleh para penerima manfaat muda.

Chia Zhao Wei mengatakan, “Anak-anak menjadi sangat bersemangat ketika mereka melihat meja. Pengukurannya memiliki tinggi dan ukuran yang tepat untuk mereka”.

“Berdasarkan kunjungan lanjutan kami, mereka masih menikmati dan menggunakannya, terutama papan tulis,” tambahnya.

Baca Juga: Nigeria Blokir Penggunaan Twitter Setelah Adanya Kasus Perampasan Hak Kebebasan Berbicara

Selain kelompok kesejahteraan dan swadaya, beberapa lusin set kardus juga dibagikan kepada keluarga Singapura yang kembali yang harus melayani perintah karantina atau pemberitahuan tinggal di rumah di hotel. 

Secara keseluruhan, sekitar 80 set telah diberikan.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler