Terjadi Sedikit Kerusakan pada Kereta Komuter di Tokyo, Diakibatkan Setelah Gempa Kuat

8 Oktober 2021, 18:45 WIB
Ilustrasi Terjadi Sedikit Kerusakan pada Kereta Komuter di Tokyo, Diakibatkan Setelah Gempa Kuat / Pixabay/Skitterphoto/

KABAR BESUKI - Para komuter daerah Tokyo menghadapi kereta yang penuh dan sesak pada Jumat 8 Oktober 2021 di beberapa jalur karena penundaan.

Tetapi ada sedikit dampak lain setelah gempa kuat mengguncang ibu kota Jepang larut malam sebelumnya, meskipun pihak berwenang memperingatkan gempa susulan hingga satu minggu. 

Gempa terjadi pada pukul 22.41, berpusat di sebelah timur Tokyo dan terdaftar sebagai 5 terkuat pada skala intensitas Jepang, yang dapat menyebabkan pemadaman listrik dan kerusakan pada bangunan.

Baca Juga: Berbulan-bulan Pasukan Khusus Amerika Serikat Melatih Pasukan Taiwan Secara Diam-diam

Badan Meteorologi Jepang merevisi turun besarnya menjadi 5,9 dari awal 6,1.

Ada laporan yang tersebar tentang pemutusan aliran air dan sekitar 250 bangunan di pusat kota Tokyo padam sebentar.

Salah satu stasiun kereta komuter terbesar, Shinagawa, juga kehilangan listrik, memaksa orang mengantre panjang untuk mendapatkan taksi saat mereka mencoba pulang pada Kamis malam.

Beberapa lusin orang terluka, terutama karena jatuh atau tertimpa benda jatuh. Sebagian besar lukanya ringan.

Baca Juga: Gempa Bumi 6,1 SR Guncang Tokyo, 20 Orang Dikabarkan Mengalami Luka-luka

Hingga Jumat pagi, semuanya sudah kembali normal kecuali beberapa jalur kereta api yang terlambat atau dengan kapasitas terbatas. Penumpang yang menunggu membanjiri jalan-jalan di luar karena berdesakan.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa susulan, mungkin dengan kekuatan yang sama, dapat terjadi hingga satu minggu.

Tagar "Karena Gempa", dalam bahasa Jepang, menjadi tren di Twitter ketika warga Tokyo, yang biasanya terbiasa dengan getaran, mencoba untuk melupakan gempa tersebut dengan bercanda menyalahkannya atas segala hal mulai dari kacamata yang hilang hingga kucing yang ketakutan. Namun, banyak yang mengatakan bahwa mereka belum tidur.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Pakistan, Tewaskan 20 Orang dan Ratusan Korban Luka-luka

"Sepertinya perjalanan sangat ramai berkat gempa," tulis pengguna @Nobiyo. "Satu-satunya keberuntungan dalam hal ini adalah kebanyakan orang sekarang memiliki setidaknya satu dosis vaksin (virus corona)," tambah Nobiyo.

Gempa bumi biasa terjadi di Jepang, yang menyumbang sekitar 20 persen gempa bumi berkekuatan 6 atau lebih besar di dunia.

Pada tanggal 11 Maret 2011, gempa bumi berkekuatan 9 melanda pantai timur laut Jepang, terkuat dalam catatan negara itu, menyebabkan tsunami besar dan menewaskan hampir 20.000 orang.

Baca Juga: Festival Drone di China Seketika Berubah Menjadi Bencana, Penyebabnya Diduga Karena Hal Ini

Gempa dan tsunami juga merusak pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, memicu krisis nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl seperempat abad sebelumnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler