Gempa Bumi 6,1 SR Guncang Tokyo, 20 Orang Dikabarkan Mengalami Luka-luka

- 8 Oktober 2021, 08:30 WIB
Gempa Bumi 6,1 SR Guncang Tokyo, 20 Orang Dikabarkan Mengalami Luka-luka/
Gempa Bumi 6,1 SR Guncang Tokyo, 20 Orang Dikabarkan Mengalami Luka-luka/ /ANTHR_photoblog//pixabay

KABAR BESUKI - Gempa berkekuatan 6,1 SR mengguncang ibu kota Jepang, Tokyo dan sekitarnya pada Kamis malam, 7 Oktober 2021.
 
Gempa bumi tersebut dilaporkan mengakibatkan 20 orang mengalami luka-luka.
 
Kendati demikian, Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
 
 
Gempa itu membuat bangunan bergoyang, penumpang terdampar, menjatuhkan produk dari rak-rak toko dan memicu peringatan darurat yang yang ramai dari telepon penduduk setempat, yang dimaksudkan untuk memberi mereka waktu untuk berlindung.
 
Informasi awal dari JMA menyebutkan pusat gempa di Prefektur Chiba, sebelah timur Tokyo, dan mengatakan gempa terjadi pada pukul 22.41 waktu setempat, dengan kedalaman gempa 80 km dibawah permukaan tanah.
 
Sementara itu, Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebutkan kekuatan gempa tersebut berkekuatan 5,9 SR dengan kedalaman 61 kilometer.
 
 
Gempa tersebut merupakan salah satu gempa terkuat yang mengguncang Tokyo sejak bencana gempa bumi dan tsunami besar 9,0 pada tahun 2011 yang menewaskan ribuan orang.
 
Beberapa layanan kereta cepat dan kereta api lokal dihentikan sebagai tindakan pencegahan setelah gempa.
 
Orang-orang di Tokyo terlihat menunggu Jumat pagi di stasiun Shinagawa selama penangguhan layanan, sementara yang lain mengantre di tempat taksi mencari transportasi alternatif.
 
 
Pemeriksaan juga dilakukan di pembangkit nuklir regional, dan menurut informasi dari Kyodo, Kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno tersebut menegaskan tidak ada kelainan yang dilaporkan di fasilitas tersebut.
 
Beberapa ratus rumah di Tokyo juga dilaporkan tidak mendapat aliran listrik setelah gempa bumi melanda, dan personel Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo bergegas memperbaiki pipa air yang pecah di kota tersebut.
 
Gempa itu relatif kuat dibandingkan dengan gempa baru-baru ini di Tokyo, yang seperti sebagian besar Jepang secara teratur mengalami aktivitas seismik.
 
 
Perdana Menteri yang baru terpilih Fumio Kishida, yang menjabat hanya tiga hari sebelum gempa, dalam sebuah tweet mendesak warga untuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan nyawa sambil memeriksa informasi terbaru.
 
Pemerintah Kishida dilaporkan telah mendirikan pusat manajemen krisis untuk menilai kerusakan dan memberikan dukungan jika diperlukan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Straits Times


Tags

Terkait

Terkini

x