Akibat Topan Dahsyat di Filipina, Warga Mengalami Krisis Makanan dan Jaringan Komunikasi Terputus

18 Desember 2021, 14:00 WIB
Tangkap layar Topan Dahsyat Filipina Odette membuat Krisis Makanan dan Komunikasi Terputus/ //@EarthquakeChil1/twitter

KABAR BESUKI – Topan dahsyat yang melanda Filipina pada Kamis, 16 Desember 2021 lalu membuat warga mengalami krisis kebutuhan air dan makanan.

Badai, yang dikenal secara lokal sebagai Odette, adalah topan super dengan kecepatan hembusan angin berkelanjutan maksimum hingga 195 kilometer per jam.

Lebih dari 300.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka ketika topan melanda wilayah tengah dan selatan Filipina.

Baca Juga: Korea Utara Paksa Rakyat Dilarang Tertawa dan Rekreasi Selama 11 Hari, Memperingati Kematian Ayah Kim Jong Un

Akibat dari topan tersebut, jaringan komunikasi di berbagai daerah mengalami kerusakan dan terputus.

Lebih dari 18.000 tentara dan personel darurat bergabung dalam upaya pencarian dan penyelamatan di Filipina.

Mark Timbal, juru bicara badan bencana nasional, menyebutkan bahwa telah terjadi kerusakan parah di pulau Siargao serta di kota Surigao di pulau tetangga Mindanao.

Baca Juga: New York Larang Penggunaan Gas Alam di Gedung-gedung Baru, Ternyata Ini Alasannya

Ia juga menyebut, komunikasi masih terputus di Siargao dan Surigao.

Penjaga Pantai Filipina telah membagikan foto di media sosial yang menunjukkan kerusakan yang meluas di sekitar kota Surigao, dengan atap bangunan yang robek, struktur kayu yang hancur dan pohon palem yang terlepas dari daunnya.

Di Wilayah Dinagat, sebuah provinsi pulau di sebelah barat Siargao, Wakil Gubernur Nilo Demerey mengatakan bahwa topan itu telah menewaskan sedikitnya enam orang.

Baca Juga: WHO Sebut Varian Omicron Sudah Terdeteksi di 77 Negara, Tedros Adhanom Ghebreyesus Ungkap Hal Ini

“Odette sangat kuat,” kata Demerey, dikutip Kabar Besuki dari laman Aljazeera.

“Pulau Siargao, Surigao dan Dinagat mengalami nasib yang sama kami memohon bantuan,” tambahnya.

Di Kota Surigao, tiga orang lainnya dilaporkan tewas pada hari Sabtu, menjadikan jumlah korban tewas secara keseluruhan menjadi 21.

Melansir Kabar Besuki dari Aljazeera, situasi di Filipina cukup memprihatinkan, terutama di provinsi-provinsi yang terkena dampak topan tersebut.

Baca Juga: Syahganda Nainggolan Sebut Tes PCR di Belanda Gratis: Kalo di Indonesia Harus Bayar Semua, Dibisnisin

Warga terkena dampak topan membutuhkan air, obat-obatan, tempat tinggal dan barang keperluan untuk tidur.

Tak hanya itu, menurut laporan, banyak rumah sakit yang mengalami kerusakan dan pasien membutuhkan makanan dan obat.

Namun saat ini beberapa jalur bantuan bandara dan Pelabuhan sebagian mengalami kerusakan akibat topan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler