Denmark Menjadi Negara Pertama di Dunia yang Hentikan Vaksin COVID-19, Berikut Faktanya!

30 April 2022, 14:48 WIB
Denmark menghentikan sementara kampanye vaksin COVID-19/ /pexels.com/Nataliya Vaitkevich/

KABAR BESUKI - Denmark mengumumkan untuk sementara menghentikan kampanye vaksinasi COVID-19. Hal tersebut dilakukan karen data menunjukkan 89% dari mereka yang berusia 12 tahun ke atas di Denmark telah divaksinasi lengkap.

Denmark adalah negara pertama yang mengumumkan penghentian sementara program vaksinasi COVID-19 karena tingginya tingkat imunisasi dan penurunan jumlah infeksi.

Dalam sebuah pernyataan, Dewan Kesehatan Nasional negara itu mengatakan tidak akan mengeluarkan undangan kepada warga untuk divaksinasi setelah 15 Mei.

Baca Juga: Indonesia Peroleh Izin Ibadah Haji Tahun ini, Kemenag Tetapkan KMA Kuota Haji 1443 H dan Ini Ketentuannya

Pejabat kesehatan mengatakan negara itu, yang merupakan yang pertama di Uni Eropa yang mencabut langkah-langkah mitigasi pada Februari, "berada di tempat yang baik" setelah gelombang omicron.

Otoritas Kesehatan Denmark pada hari Kamis, 28 April 2022 mengunggah langkah-langkah tambahan yang melonggarkan pembatasan COVID di negara itu, termasuk pelonggaran aturan masker dalam perawatan kesehatan, perawatan lansia atau di beberapa bagian sektor sosial. Pasien yang dirawat di rumah sakit hanya akan diuji jika menunjukkan gejala virus.

Data dari Otoritas Kesehatan Denmark menunjukkan bahwa, pada 20 April, 89% dari mereka yang berusia 12 tahun ke atas di Denmark telah divaksinasi lengkap dan 76% telah menerima booster. Sekitar 37% dari mereka yang berusia 5 hingga 11 tahun juga telah divaksinasi lengkap.

"Musim semi telah tiba dan kami memiliki kendali yang baik atas epidemi, yang tampaknya mereda. Tingkat penerimaan stabil, dan kami juga berharap mereka segera turun. Oleh karena itu, kami mengakhiri program vaksinasi massal terhadap COVID-19," ungkap Bolette Søborg, direktur departemen kesiapsiagaan dan penyakit menular di DHA seperti yang dikutip Kabar Besuki dari abc News.

Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Akui Diundang Jokowi ke KTT G20

Otoritas kesehatan Denmark mengatakan orang masih bisa divaksinasi selama musim semi dan musim panas jika mereka mau, dengan Søborg menyoroti peningkatan risiko komplikasi COVID-19 yang serius pada orang yang tidak divaksinasi di atas usia 40 atau yang sedang hamil.

Selain itu, booster kedua ditawarkan kepada mereka yang kekebalannya terganggu atau berisiko tinggi terkena penyakit parah.

Kasus dan kematian COVID-19 telah cenderung menurun sejak berakhirnya gelombang omicron. Angka dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa menunjukkan Denmark mencatat 1.484 infeksi baru pada Selasa, turun 65% dari 4.322 yang tercatat satu bulan lalu. Kematian baru juga turun 73% dibandingkan periode yang sama dari 41 menjadi 11.

Namun, otoritas kesehatan Denmark mengatakan program vaksinasi akan dilanjutkan pada musim gugur, ketika kasus COVID-19 diperkirakan meningkat

"Penilaian Otoritas Kesehatan dan Obat-obatan Denmark adalah bahwa mungkin akan ada kebutuhan untuk memvaksinasi COVID-19 lagi di musim gugur. Ini karena virus penyebab COVID-19 adalah virus tidak stabil yang bisa bermutasi, seperti yang kita lihat pada varian omicron," bunyi rilis tersebut.

Baca Juga: Israel Kembali Bunuh Warga Palestina di Tepi Barat Yerikho: Pasukan hanya Lakukan Kegiatan

Keputusan Denmark untuk menghentikan kampanye vaksinasi datang ketika negara-negara di seluruh dunia memiliki tanggapan yang sangat berbeda terhadap pandemi dalam beberapa pekan terakhir.

Sebagian besar negara Eropa dan Amerika Serikat telah mencabut pembatasan COVID-19 sementara China telah menerapkan tindakan penguncian di dua kota terbesarnya, Beijing dan Shanghai menyusul wabah virus.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler