Amerika Serikat Akan Tingkatkan Tekanan untuk Taliban Jika Tidak Batalkan Putusan Hak-hak Wanita

10 Mei 2022, 20:41 WIB
AS ikut ambil tindakan atas keputusan Taliban yang dianggap 'keterlaluan'. /Pixabay/Jusch

KABAR BESUKI – Amerika Serikat akan mengambil tindakan untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah Taliban, Afghanistan agar membatalkan beberapa keputusannya baru-baru ini yang membatasi hak-hak wanita dan anak perempuan jika kelompok garis keras tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membatalkannya.

"Kami telah membahasnya secara langsung dengan Taliban," kata Ned Price  selaku juru bicara Departemen Luar Negeri dalam briefing pada Senin, 9 Mei 2022 sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari The Straits Times.

"Kami siap bergerak maju,  jika kami merasa ini tidak akan dibalik dan tidak akan dibatalkan,” sambungnya.

Dia tidak merinci tindakan yang mungkin menunjukkan bagaimana kelompok tersebut, yang telah menerapkan kebijakan atas pembatasan perolehan 20 tahun untuk hak-hak anak perempuan dan perempuan.

Pada Sabtu, 7 Mei 2022, Taliban memerintahkan wanita untuk menutupi wajah mereka di depan publik, kembali ke kebijakan khas dari aturan garis keras masa lalu mereka dan eskalasi pembatasan yang menyebabkan kemarahan di dalam maupun luar negeri.

Kata kelompok tersebut, penutup wajah yang ideal adalah burqa biru yang mencakup secara keseluruhan, mengacu pada pakaian yang wajib bagi wanita di depan publik selama pemerintahan Taliban 1996-2001 sebelumnya.

Baca Juga: Wanita Afghanistan Protes Terhadap Keputusan Taliban yang Wajibkan Kenakan Burqa di Depan Publik

Komunitas internasional telah menjadikan pendidikan anak perempuan sebagai tuntutan utama untuk pengakuan masa depan pemerintahan Taliban, yang mengambil alih negara itu pada Agustus lalu ketika pasukan asing menarik diri.

Meskipun demikian, Taliban membatasi anak perempuan dan wanita untuk bekerja serta membatasi perjalanan mereka kecuali ditemani oleh kerabat dekat laki-laki. Sebagian besar anak perempuan juga dilarang pergi ke sekolah setelah kelas tujuh.

"Kami telah berkonsultasi erat dengan sekutu dan mitra kami. Ada tindakan-tindakan yang akan terus kami ambil untuk meningkatkan tekanan pada Taliban agar membatalkan beberapa keputusan tersebut, untuk memenuhi janji yang telah mereka buat sebelumnya," kata Price.

Seperti yang dikatakan pemerintah, bagian penting dari pengaruh yang dipegang oleh Washington atas kelompok tersebut adalah aset bank sentral Afghanistan yang dibekukan senilai US$7 miliar (S$9,7 miliar) di tanah Amerika Serikat. Setengahnya ingin dibebaskan oleh pemerintah Biden untuk membantu rakyat Afghanistan.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 28 Telah Dibuka, Ini Persyaratan dan Cara Pendaftarannya!

Amerika Serikat dan negara-negara lain telah memotong bantuan pembangunan dan memberi sanksi pada sistem perbankan sejak kelompok tersebut mengambil alih dan mendorong Afghanistan ke dalam ekonomi yang buruk.

Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan, Tom West, menyatakan keprihatinan mendalam atas keputusan Taliban melalui serangkaian cuitan, sementara Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan itu merupakan langkah yang tidak masuk akal.

Kebanyakan wanita Afghanistan mengenakan jilbab karena alasan agama, tetapi banyak di daerah perkotaan seperti daerah Kabul tidak menutupi wajahnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: The Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler