KABAR BESUKI - Seorang wartawan BBC yang ditahan di Myanmar telah dibebaskan, kata penyiar itu pada Senin 22 Maret 2021, ketika para demonstran turun ke jalan untuk protes anti-kudeta baru terhadap militer.
Junta Myanmar telah melancarkan kekerasan mematikan terhadap pengunjuk rasa yang menentang penggulingan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi oleh militer bulan lalu.
Tindakan keras itu telah mengundang kecaman internasional, dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada 11 pejabat junta pada hari Senin, dengan Jerman mengutuk tingkat kekerasan sebagai hal yang sama sekali tidak dapat diterima.
Lebih dari 2.600 orang telah ditangkap dan 250 tewas sejak kudeta 1 Februari, menurut Assistance Association for Political Prisoners (AAPP), sebuah kelompok pemantau lokal yang telah memperingatkan korban jiwa bisa lebih tinggi.
Mr Aung Thura, seorang jurnalis dengan layanan BBC Burma, ditahan oleh pria berpakaian preman saat melaporkan di luar pengadilan di ibukota Naypyitaw Jumat lalu.
Penyiar itu mengkonfirmasi pada hari Senin dalam sebuah berita di situsnya bahwa dia telah dibebaskan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Australia Berencana Mengizinkan Kembali Pelajar Asing, Setelah Pemasukan di Universitas Menurun
Seorang jurnalis kedua yang ditahan pada saat yang sama, Than Htike Aung dari outlet lokal Mizzima, masih ditahan.