15 Orang Tewas dan 400 Orang Dinyatakan Hilang Akibat Kebakaran Besar di Bangladesh

- 23 Maret 2021, 19:11 WIB
15 Orang Tewas dan 400 Orang Dinyatakan Hilang Akibat Kebakaran Besar di Bangladesh
15 Orang Tewas dan 400 Orang Dinyatakan Hilang Akibat Kebakaran Besar di Bangladesh /Dewantara Novian Bayu Artha/Sumber foto: Pixabay/Dazu59

KABAR BESUKI - Lima belas orang tewas dan 400 hilang setelah kebakaran besar menghancurkan rumah-rumah gubuk puluhan ribu orang Rohingya di pemukiman pengungsi terbesar di dunia di Bangladesh, PBB mengatakan terjadi pada Selasa, 23 Maret 2021.

Hampir satu juta minoritas muslim yang dianiaya, banyak di antaranya lolos dari penumpasan militer tahun 2017 di Myanmar yang menurut para penyelidik PBB dieksekusi dengan niat genosida yakni hidup dalam kondisi jorok di jaringan kamp-kamp di distrik Bazar Cox tenggara.

Kebakaran terjadi pada hari Senin dan menyebabkan sedikitnya 50.000 orang kehilangan tempat tinggal karena merobek tempat penampungan bambu dan terpal yang tipis, menurut polisi dan kelompok bantuan.

Baca Juga: Kementerian Keuangan Buka Suara Soal Tunggakan Insentif Nakes, Kemenkeu: Sedang Di Review dan Verifikasi BPKP

Baca Juga: Ramalan Percintaan Besok, 24 Maret 2021: Taurus Bertemu Seseorang dan Virgo Merasa Nyaman

Baca Juga: Gisel Bersaksi Ringankan Terdakwa Penyebar Video Asusila di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Itu hanyalah kobaran api terbaru dalam beberapa pekan terakhir dan yang terbesar sejak 2017.

"Orang-orang lari menyelamatkan diri karena penyebarannya cepat. Banyak yang terluka dan saya melihat setidaknya empat mayat," kata Aminul Haq, seorang pengungsi. Dikutip Kabar Besuki dari Channel News Asia.

Johannes Van der Klaauw, perwakilan Badan Pengungsi PBB di Bangladesh, mengatakan sejauh ini telah dipastikan 15 orang tewas, 560 luka-luka, 400 hilang dan sedikitnya 10.000 tempat perlindungan hancur.

"Apa yang kami lihat dalam kebakaran ini adalah sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya di kamp-kamp ini. Sangat besar dan sangat menghancurkan," kata Van der Klaauw kepada wartawan di Jenewa. Dikutip Kabar Besuki dari Channel News Asia.

Para pejabat mengatakan kobaran api tampaknya telah dimulai di salah satu dari 34 kamp sebelum menyebar dengan cepat.

Baca Juga: Menggosok Rambut Setelah Mandi dapat Merusak Rambut dalam Jangka Panjang, Simak Juga Tips Merawat Rambut

Baca Juga: Gak Rugi! Pribadi yang Suka Traktir Teman Ternyata Cenderung Miliki Hidup Lebih Bahagia, Ini Penjelasannya

Asap tebal terlihat mengepul dari gubuk-gubuk yang berkobar dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial, ketika ratusan petugas pemadam kebakaran dan pekerja bantuan menarik pengungsi ke tempat yang aman.

Petugas pemadam kebakaran akhirnya berhasil mengendalikan api sekitar tengah malam. Inspektur polisi Gazi Salahuddin mengatakan kebakaran terjadi setelah tabung gas yang digunakan untuk memasak meledak.

Itu adalah kebakaran ketiga yang menghantam kamp dalam empat hari, pejabat pemadam kebakaran Sikder, yang hanya menggunakan satu nama, mengatakan kepada AFP.

Dua kebakaran terpisah di kamp-kamp pada hari Jumat menghancurkan sejumlah tempat berlindung, kata para pejabat.

Pemimpin Rohingya Sayed Ullah menuntut penyelidikan segera. “Belum jelas kenapa kejadian kebakaran ini berulang kali terjadi di kamp pengungsian. Perlu penyelidikan yang tepat dan tuntas,” ujarnya. Dikutip Kabar Besuki dari Channel News Asia.

Baca Juga: Keberadaan Kamera Tilang Elektronik Terbukti Ampuh Menekan Pelanggaran Lalu Lintas

Baca Juga: Cuaca Ekstrim: Empat Perahu di Jember Karam Diterjang Ombak, Satu ABK Dikabarkan Hilang

Sementara itu, pemerintah mendorong para pengungsi untuk dipindahkan ke pulau terpencil di Teluk Benggala, dengan alasan permukiman itu terlalu ramai.

Sejauh ini, 13.000 Rohingya telah dipindahkan ke pulau rawan banjir, yang menurut para kritikus juga berada di jalur topan mematikan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkini