KABAR BESUKI – Kementerian Pendidikan Korea Selatan (Korsel) memberikan pernyataan berupaya untuk menambah jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah dalam beberapa waktu ke depan.
Selama ini, para siswa di Korea Selatan mengikuti pembelajaran dengan metode campuran yakni online dan offline di tengah pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir hingga saat ini.
Rencana tersebut akan dimulai dari Kota Seoul yang memiliki rasio kehadiran tatap muka yang relatif jauh lebih kecil dibandingkan kota-kota lainnya di Korea Selatan.
Baca Juga: Negeri Tetangga Singapura Mengutuk Kejadian Pengeboman Gereja di Makassar
Baca Juga: Terkendala Regulasi dan Operasional LCC, Korean Air Tunda Akuisisi Asiana Airlines Hingga 2024
“Rasio siswa yang menghadiri kelas tatap muka di sekolah di wilayah metropolitan (Seoul) lebih kecil daripada di wilayah lain,” kata Menteri Pendidikan Korsel Yoo Eun Hae dalam sebuah press conference sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Korea Times.
“Secara khusus, siswa sekolah menengah di Seoul dan Provinsi Gyeonggi tidak memiliki kelas tatap muka sebanyak siswa di wilayah lain,” ujarnya.
Diketahui, Pemerintah Kota Seoul menerapkan aturan pembatasan kehadiran siswa di sekolah maksimal sepertiga dari total kapasitas ruangan kelas untuk jenjang SD dan SMP serta dua per tiga untuk jenjang SMA.